Disuntik Vaksin Covid-19, Jokowi: Tidak Terasa Sama Sekali

Vaksin

JAKARTA, MERCUSUAR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat suntik vaksin Covid-19 secara perdana. Setelah disuntik, Jokowi mengaku tidak sama sekali merasakan sakit.

Dalam proses vaksinasi ini ada 4 proses yang dilakukan Jokowi dan peserta vaksin lainnya. Pertama adalah proses pendaftaran untuk verifikasi data. Kedua, proses pemeriksaan sederhana seperti tekanan darah dan sedikit edukasi terkait vaksin Covid.

Kemudian di tahap ketiga inilah proses penyuntikan vaksin Covid. Pada proses penyuntikan ini, Jokowi tampak menggulung lengan kemejanya untuk disuntik oleh Wakil Ketua Dokter Kepresidenan, Prof Dr Abdul Muthalib.

“Bagaimana Pak?,” kata Abdul bertanya ke Jokowi seusai penyuntikan.

“Nggak terasa sama sekali, ha-ha-ha…,” jawab Jokowi.

 

Proses penyuntikan selesai, Jokowi pun tampak diberi plester untuk menutup bekas suntikannya. Jokowi lalu pergi ke meja keempat untuk diberikan edukasi agar menunggu 30 menit setelah proses penyuntikan untuk antisipasi dan monitoring ada atau tidaknya kejadian pascavaksin.

Proses vaksinasi perdana ini berlangsung di Istana Negara, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat serta disiarkan langsung di akun YouTube Sekretariat Presiden.

Selain Jokowi, ada perwakilan tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga influencer dalam vaksinasi perdana ini.

Prof Abdul Mutalib, Wakil Ketua Tim Dokter Kepresidenan jadi sorotan beberapa publik karena tayangan close up menunjukkan tangan sang dokter sempat gemetar.

Ia bercerita, selama penyuntikan vaksin Corona Sinovac kepada Presiden Jokowi tidak ada masalah sama sekali. Termasuk tak ada pendarahan yang terjadi saat melakukan suntikan.

Pasca disuntik, Jokowi juga mengaku tak ada rasa sakit yang dirasakan.

“Alhamdulillah saya berhasil menyuntikkan vaksin ke pak presiden tanpa rasa sakit,” ujarnya dalam siaran langsung vaksinasi Covid-19.

 

Soal gemetar yang dialaminya saat menyuntik vaksin Corona ke Jokowi, menurutnya terjadi di awal saja. Selebihnya, hal tersebut bisa diatasi.

“Pertamanya saja gemeteran. Setelahnya tidak ada masalah,” katanya.

Sebelum disuntik vaksin Corona Sinovac, Jokowi menjalani beberapa tahap seperti dicek tensi darah, dan diajukan beberapa pertanyaan terkait Covid-19. Salah satunya apakah Jokowi pernah terkonfirmasi positif Covid-19, dan merasakan beberapa gejala Covid-19 seperti batuk dan demam.

“Tidak ada batuk, batuk sedikit. Nggak (tidak pernah terkonfirmasi Covid-19),” bebernya.

Selain Presiden Jokowi, Ketua Ikatan Dokter Indonesia juga ikut disuntik vaksin Corona pertama. Selanjutnya, dari kalangan artis, Raffi Ahmad terlihat ikut disuntik vaksin Corona. Begitu juga dengan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, yang disuntik vaksin Corona pada tahap pertama, tepat di Rabu (13/1/2021).

Selanjutnya, tahapan vaksinasi Covid-19 akan dilakukan pada tenaga kesehatan yang dianggap penerima prioritas. Meski begitu, bagi yang pernah terkofirmasi Covid-19, belum bisa mengikuti vaksinasi Covid-19 karena prioritas akan diutamakan pada yang belum pernah terpapar.

Prof Abdul Muthalib, SpPD-KHOM adalah seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik yang aktif melayani pasien di RS Mayapada Jakarta Selatan, RS Gading Pluit, dan RS Medistra.

 

Dikutip dari laman Interna Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), pria kelahiran lahiran Jakarta pada 3 Januari 1945 ini mendapatkan gelar spesialisnya setelah ia menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia, Depok pada tahun 1969, kemudian ia mengambil spesialis ilmu penyakit dalam FKUI pada tahun 1980.

Berdasarkan penelusuran detikcom, Prof Abdul tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia sebagai anggota, yang bertujuan untuk bisa memberikan layanan Konsultasi, Pemeriksaan dan Pengobatan terkait penyakit dalam khususnya Hematologi Onkologi (kanker dan gangguan darah).DTC

Pos terkait