PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola menerima suntikan pertama vaksin Covid-19 di kantor gubernur, Jumat (5/3/2021). Ia mengatakan proses penyuntikan sangat cepat.
“Tidak terasa sakit, seperti dicubit saja, ” kata Longki usai disuntikkan vaksin oleh dr Iqbal.
Ucapan Longki itu memang benar. Wartawan Mercusuar, Tasman Banto yang ikut divaksin, juga merasakan hal yang sama. “Saya sama sekali tidak merasakan rasa sakit. Kalau saya donor darah, masih terasa disuntikkan jarum. Tetapi saat saya disuntik vaksin, nyaris saya tidak merasakan disuntik. Dokter Iqbal bilang bilang sudah selesai Pak, cukup cepat,” kata Tasman.
Sama dengan bosnya Radar Sulteng, Kamil Badrun, juga mengaku tidak merasakan sakit saat disuntik. Ia malahan hanya senyum-senyum saja saat disuntik vaksin. Wartawan lainnya yang ikut vaksinasi Awaluddin dari Radar Sulteng dan Videlis Jemali wartawan Kompas.
Vaksinasi Covid-19 untuk ASN di kantor Sekretariat Daerah Provinsi Sulteng itu dilakukan Dinas Kesehatan Sulteng bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia dan Komite Internasional Palang Merah.
Selain Longki, ikut divaksinasi Pj. Sekda H. Mulyono, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan B. Elim Somba, dan Kepala BKD Asri, serta pejabat lainnya.
Sebelum meninggalkan tempat, Longki mengingatkan kepada Kadis Kesehatan Sulteng agar wartawan juga diagendakan untuk divaksinasi. Ia juga mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan usai menerima vaksin.
“Meskipun nantinya sudah divaksin kita tetap juga harus patuh protokol kesehatan secara dispilin,” kata Longki.
Proses vaksinasi cukup singkat. Seseorang harus mendaftar dengan memperlihatkan kartu tanda penduduk (KTP). Setelah pemeriksaan suhu badan, pindah ke meja lain untuk ditanyai soal riwayat penyakit bila ada. Kemudian pengukuran tensi darah.
Setelah itu ke meja lainnya lagi. Di meja ketiga itulah dr Iqbal melakukan penyuntikan vaksin. Sangat cepat. Lalu pindah lagi ke meja terakhir untuk menerima kartu vaksinansi Covid-19.
Longki yang sudah berusia di atas 60 tahun, penyuntikan berikutnya akan dilakukan setelah 28 hari. Sementara bagi penerima yang berusia di bawah 60 tahun, suntikan kedua akan dilakukan setelah 14 hari.
Jangan Mengantre
Sementara itu Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah agar proses pelayanan vaksinasi Covid-19 terhadap lansia dipermudah sehingga tidak perlu mengantre.
“Proses vaksinasi untuk lansia tidak boleh sama dengan masyarakat yang usia produktif. Sebab, imunitas lansia tidak sebagus masyarakat produktif. Berarti lansia harus menghindari keramaian,” kata LaNyalla dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Maka itu, ia mengingatkan pemerintah agar lansia tidak sampai mengantre di sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) untuk dilayani vaksinasi. Hal itu dikarenakan virus corona cukup rentan bagi masyarakat lansia.
“Pemerintah harus menyiapkan faskes di seluruh wilayah agar para lansia mendapatkan pelayanan vaksin dengan cara yang lebih baik. Yang tentu saja membuat para lansia tidak harus mengantre,” ujar senator asal Jawa Timur itu.
LaNyalla menyarankan agar pelaksanaan vaksinasi lansia di daerah melalui fasilitas drive thru seperti yang telah dilakukan di Jakarta.
“Jika vaksinasi untuk lansia di Jakarta dapat dilaksanakan dengan fasilitas drive thru, berarti pelayanan ini dapat diberikan di setiap daerah. Sehingga dapat memotong antrean, dan lansia tidak berkumpul di dalam faskes,” katanya.
Tidak itu saja, mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur juga meminta para nakes dan petugas pelayanan diberikan keterampilan praktis, dan dipersiapkan untuk menekan kesalahan teknis di lapangan.MAN/ANT