PALU, MERCUSUAR – Ketua Garda NasDem Sulawesi Tengah, Farid Podungge mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, utamanya masyarakat Kabupaten Poso atas terlaksananya ikrar setia terhadap Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, dan NKRI oleh puluhan mantan Narapidana Teroris (Napiter) di Lyato Beach Poso pada Senin 11 Oktober lalu.
Sebagai inisiator pelaksana dalam ikrar tersebut, Farid mengaku ikrar itu sejak lama sudah direncanakan dengan berkomunikasi pihak terkait, utamanya kawan – kawannya eks Napiter tersebut.
Menurutnya, ikrar itu dilakukan sebagai bagian dari pengakuan 23 mantan Napiter Poso terhadap bangsa dan negara, khusus keamanan dan kedamaian Bumi Sintuvu Maroso.
“Kita hidup di negara yang berazaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar. Secara pribadi saya merasa bangga terhadap kawan – kawan yang telah berikrar,” tutur Farid saat bincang – bincang di kantornya, Minggu (17/10/2021).
Menurutnya, ikrar itu merupakan bentuk kesetiaan terhadap negara, serta menginginkan kedamaian dan keamanan di Poso, Sulteng, serta secara umum untuk Indonesia.
Sebagai mantan kombatan, Farid akan terus memberikan edukasi terhadap para generasi muda di seluruh Indonesia bahwa peristiwa puluhan tahun silam di Poso adalah bagian dari sejarah kelam yang dapat dijadikan pelajaran, supaya tidak ada lagi peristiwa serupa di seluruh pelosok negeri.
Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah saat ini cukup memberikan perhatian terhadap kondisi dan situasi di Poso.
Farid dan kawan – kawannya ingin memberikan pesan kepada publik Indonesia bahwa Sulteng, khususnya Kabupaten Poso aman dan damai untuk dikunjungi.
“Kita ingin menghapus stigma bahwa Poso rentan dengan radikal. Padahal tidak seperti apa yang orang stigmakan. Kami ucapkan terima kasih kepada TNI/Polri, Pemprov, dan Pemkab Poso atas dukungannya,” ungkapnya.
Farid menyampaikan, ikrar eks Napiter ini bagian dari program deradikalisasi dari pemerintah. Sebab, program itu tidak hanya sampai pada ikrar saja, tetapi bagaimana langkah pembinaan bantuan pemerintah terhadap mereka. Salah satunya langkah pembinaan dan bantuan itu, ia bekerja sama dengan Polda Sulteng membangunkan rumah bagi isteri almarhum Ali Kalora.
“Saatnya kita berbenah. Mari kita membangun negara kita, khusus Poso dan Sulawesi Tengah,” katanya.
Farid juga mengucapkan terima kasih kepada Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem, Ahmad M. Ali yang terus mensupport langkah – langkah yang dilakukan guna merangkul kawan – kawannya eks Napiter Poso. Ahmad Ali yang kini menjadi ikon Sulteng di kanca politik nasional telah diunformasikan ihwal ikrar para eks Napiter tersebut.
“Yang terpenting adalah beliau (Ahmad Ali) terus mendorong upaya semua pihak demi kedamaian dan keamanan di Sulteng. Mendengar kabar ini beliau bersyukur dan bahagia,” ujar Farid.
Ke depan, lanjut dia, banyak hal yang harus dilakukan dalam membangun daerah ini. Mereka akan bersama – sama menjadi garda terdepan memberikan kenyamanan bagi siapa saja yang hendak ke Poso.
Farid akan mempolopori seluruh kawan – kawannya bekerja sama dengan pemerintah dan TNI/Polri menjaga keamanan dan kedamaian di Poso.
Sebelumnya, puluhan mantan Narapidana Teroris (Napiter) di Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah mengikrarkan diri setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Ikrar puluhan Napiter ini dilakukan dengan pembacaan sumpah janji yang disaksikan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulteng, Irjen Polisi Rudy Sufahriadi di Lyato Beach Poso, Senin (11/10/2021).
Sebanyak 23 mantan Napiter dengan tekat yang bulat mengucapkan sumpah. Di mana pengucapan sumpah atau ikrar ini dibacakan oleh Supriadi alias Upik Pagar yang diikuti oleh puluhan mantan Napiter lainnya.
“Dengan nama Allah yang Maha pengasih dan penyayang, Kami berikrar, satu setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945,” ucap Upik.
Kedua, lanjut Upik, patuh dan taat kepada hukum dan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Tiga, menolak untuk terlibat dalam kegiatan paham – paham yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
Empat, bersama – sama dengan masyarakat dan pemerintah untuk membangun Poso yang aman, damai, dan sejahterah.
“Semoga Allah SWT meridhoi usahan dan janji kita. Allah Akbar,” ungkapnya.
Sementara, Kapolda Irjen Rudy merasa bersyukur atas ikrar puluhan mantan Napiter Poso. Ikrar mereka tersebut sebagai bentuk kesetiaan terhadap NKRI dan menolak paham radikalisme.
“Mereka sudah kembali ke jalan yang benar, dan mereka menolak intoleransi yang selama ini yang kita pahami semua ada di sini,” ujar Kapolda Rudy.
Ia mengajak seluruh mantan Napiter untuk sama – sama menjaga kebhinekaan, menjaga masyarakat di Poso, masyarakat Sulteng, dan masyarakat Indonesia.
“Semoga apa yang kita lakukan ini bisa menjadi contoh kepada teman – teman yang lain,” katanya. BOB