Gubernur Fasilitasi Pengembangan Jalan Nasional di Morowali

IMG-20210225-WA0019

MOROWALI, MERCUSUAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan akan memfasilitasi pengembangan jalan nasional di Kabupaten Morowali khususnya di Kecamatan Bahodopi. Hal itu dilakukan untuk mendukung keberlangsungan industri yang ada di wilayah itu.

Hal tersebut dinyatakan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Rusli Dg Palabbi, saat berdialog dengan jajaran manajemen PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali, Rabu (24/2/2021).

Menurut Wagub, belum lama ini Gubernur Longki Djanggola atas nama Pemprov Sulawesi Tengah telah mengirim surat kepada Kementerian PUPR di Jakarta untuk meminta dukungan terkait pengembangan jalan nasional di Kabupaten Morowali tersebut.

“Bapak Gubernur sudah mengirim surat ke Kementerian PUPR. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada respon dari Pak Menteri di Jakarta,” katanya.

Dalam dialog tersebut, Wakil Gubernur turut didampingi Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang, Syaifullah Djafar, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Sstu Pintu  (DPMPTSP), Christina Sandra Tobondo dan Ketua Komisi III DPRD Sulawesi Tengah, Zainal Abidin Ishak.

Dalam dialog tersebut, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang, Syaifullah Djafar menyatakan, pengembangan jalan nasional di Kabupaten Morowali tersebut difokuskan di Kecamatan Bahodopi hingga ke batas Provinsi Sulawesi Tenggara.

“Ya betul, kami sudah mendapat laporan soal seringnya terjadi kemacetan di jalan nasional khususnya yang melintas di depan kawasan industri PT IMIP akibat kondisi lebar badan jalan yang sudah tidak memadai,” katanya.

Menurut Syaifullah, pihaknya berharap dalam waktu dekat sudah ada respon positif dari Kementrian PUPR sehingga dimungkinkan pada pertengahan tahun ini, pengembangan jalan nasional tersebut sudah mulai bisa dikerjakan.

Syaifullah mengatakan, dari hasil pengamatan pihaknya di jalur jalan nasional di Kecamatan Bahodopi, ada dua titik paling krusial yang perlu penanganan segera. Yakni di Desa Fatufia tepatnya yang berada di depan kawasan industri PT IMIP dan jalur jalan di pendakian Desa Betebete.

‘Kami akan melakukan penilaian dari dua titik itu mana dulu yang paling prioritas dikerjakan, karena tidak mungkin sekaligus sebab anggaran yang dibutuhkan cukup besar,” ujar Syaifullah.

Khusus titik jalan yang berada di depan kawasan industri PT IMIP, kata Syaifullah, pihaknya juga akan melakukan kajian apakah akan melebarkan badan jalan, pembuatan jalur underpass atau flyover.

Atas penjelasan tersebut, pihak manajemen PT IMIP menyatakan terima kasih dan akan mendukung sepenuhnya rencana tersebut.

Usai dialog, diakhir kunjungannya, rombongan Wagub Sulteng berkeliling kawasan industri PT IMIP untuk melihat secara langsung operasional pabrik (smelter) yang memproduksi berbagai produk baja nirkarat berbahan baku nikel untuk tujuan pasar internasional.

Wagub Rusli mengucapkan terima kasih kepada pihak IMIP dan mengapresiasi kontribusi peruaahaan bagi perekonomian daerah dan bangsa.

“Tentu ke depan apa yang sudah dilakukan IMIP memberi manfaat luar biasa bagi Sulawesi Tengah,” katanya.

Rusli juga menyampaikan harapan pemerintah daerah agar IMIP dapat membuka kantor cabang di Palu dan memfasilitasi vaksinasi mandiri bagi 40 ribuan karyawan perusahaan nikel terbesar itu.

Sementara Kadis PMDPTSP, Shandra Tobondo mengemukakan bahwa hampir 50 persen realisasi investasi Sulteng berasal dari IMIP. Hal ini mengantarkan Sulteng ke peringkat 12 nasional.

Pada Maret nanti, Shandra informasikan akan dilaksanakan training bagi perusahaan dan DPMPTSP tentang OSS berbasis risiko.

“Diminta kepada PT. IMIP bermitra dengan UMKM lokal dalam meningkatkan perekonomian daerah,” ujar Shandra.

Menanggapi pernyataan Wagub Rusli dan Shandra Tobondo, pihak IMIP lewat juru bicara Syarif akan berkoordinasi dulu dengan manajemen pusat.

Terkait kemitraan dengan UMKM menurutnya selama ini telah berjalan sangat baik.

“Hampir seluruh UMKM wilayah Bahodopi sudah terlibatkan,” kata Syarif.BBG/BOB

Pos terkait