PALU, MERCUSUAR – Ragam cara dilakukan sejumlah perguruan tinggi di Kota Palu, agar tetap dapat melaksanakan prosesi wisuda lulusannya, di tengah situasi pandemi Covid-19. Juni 2020, Universitas Tadulako (Untad) memulai dengan menginisiasi pelaksanaan wisuda daring, di mana prosesi wisuda tetap dilaksanakan di dalam kampus, namun para wisudawan mengikuti prosesi dari rumah masing-masing secara daring.
Minggu (27/9/2020), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu juga melaksanakan prosesi wisuda terhadap 271 lulusannya. Jika Untad memilih melaksanakan wisuda daring, maka IAIN Palu mencoba cara berbeda yang tidak biasa, yang disebut wisuda drive thru. Drive thru sendiri merupakan istilah untuk layanan tanpa turun, yang kerap digunakan oleh dunia usaha seperti makanan cepat saji dan dunia perbankan, seperti anjungan tunai mandiri (ATM), di mana layanan dapat diakses tanpa harus turun dari kendaraan.
Rektor IAIN Palu, Prof. Dr. Sagaf S. Pettalongi, M.Pd mengatakan, wisuda sarjana strata satu dan dua dengan model drive thru ini, dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Menurutnya, pihaknya menyadari betapa penting dan berartinya prosesi wisuda ini, bagi para wisudawan dan wisudawati serta keluarganya.
“Untuk itu kami berusaha sekuat tenaga, untuk tetap menyelenggarakan wisuda, walau dengan cara drive thru, karena harus mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” ucap rektor.
271 wisudawan yang mengikuti proses wisuda, mengenakan toga, serta perlengkapan protokol pencegahan Covid-19, seperti masker dan pelindung wajah. Lokasi pelaksanan wisuda di lingkungan kampus IAIN Palu di Jalan Pangeran Diponegoro, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, didesain sedemikian rupa, untuk mengakomodir model drive thru tersebut.
Para wisudawan dengan kendaraannya masing-masing, mengikuti jalur yang sudah disiapkan hingga menuju areal panggung utama wisuda. Di depan panggung utama, kendaraan berhenti, kemudian wisudawan turun dari kendaraan lalu berjalan kaki menuju lokasi prosesi pemindahan tali toga, oleh rektor. Setelah itu, masing-masing wisudawan kembali berjalan keluar lokasi wisuda, untuk kembali ke kendaraannya dan selanjutnya meninggalkan kampus.
Rektor IAIN Palu, Prof. Dr. Sagaf S. Pettalongi. M.Pd dalam pesan almamaternya menyebut, alumni IAIN Palu memiliki tanggung jawab moral yang jauh lebih besar dibanding alumni perguruan tinggi umum lainnya.
Hal itu karena identitas ‘Islam’ yang melekat pada lembaga IAIN, ibarat kertas putih yang bersih, sehingga noda sekecil apapun yang tergores di atasnya, akan terlihat dengan jelas oleh masyarakat.
Oleh karena itu, para alumni IAIN Palu diminta memelihara kesucian gelar yang telah mereka raih dengan susah payah dan dengan pengorbanan yang besar, jangan sampai dinodai dengan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai Islami.
“Hari ini, secara formal saudara sekalian dikukuhkan sebagai sarjana atau magister, tetapi substansi dari kelayakan saudara menyandang gelar tersebut, akan dinilai oleh masyarakat,” ujar rektor.
IAIN mengukuhkan lima peserta wisuda berprestasi terbaik dengan nilai tertinggi tahun akademik 2019/2020, dalam rapat senat terbuka wisuda yang dilaksanakan dengan mengedepankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Lima peserta wisuda yang berprestasi terdiri dari empat orang dari stara satu (S1) dan satu orang dari strata dua (S2).
Mereka adalah, Muhammad Fikri jurusan Ahwal Syakhsiyyah Pascasarjana, dengan IPK 3,85 yudisium pujian. Kemudian, Fadlan Jurusan Aqidah Filsafat Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah strata satu, IPK 3,86 yudisium pujian.
Berikutnya, Nazil Fahmi Fakultas Syariah S1, jurusan Hukum Ekonomi Syariah, IPK 4.00, yudisum pujian. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam strata satu, Yohansyah Adiputra Riyadi, jurusan perbankan syariah, IPK 3,99, yudisium pujian. Terakhir, Muh Nur Afwan jurusan pendidikan agama Islam Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan strata satu, IPK, 3,98, yudisium pujian.
Kelima mahasiswa tersebut dikukuhkan dengan keputusan Rektor IAIN Palu nomor 419 tahun 2020 tentang penetapan alumni berprestasi terbaik tahun akademik 2019/2020.JEF