PALU, MERCUSUAR – Mahasiswa Kelompok 1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan XXV tahun 2025 dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Palu meluncurkan kampanye literasi digital melalui sebuah iklan layanan masyarakat bertema Gerakan Bijak Bermedia Sosial.
Video berdurasi sekitar lima menit itu merupakan program kerja bersama yang digagas para mahasiswa KKN sebagai bentuk kontribusi edukatif di tengah maraknya penyalahgunaan media sosial.
Dalam video tersebut, disampaikan tujuh prinsip bermedia sosial secara bijak yang disebut sebagai 7 Jurus Sakti Jempol Bijak. Pesan-pesan edukatif dikemas dengan gaya narasi ringan dan visual yang menarik agar mudah dipahami semua kalangan.
Kartini Nainggolan, salah satu anggota kelompok 1, menjelaskan bahwa gerakan ini lahir dari keprihatinan atas penggunaan media sosial yang tidak bertanggung jawab.
“Di era digital, satu sentuhan jempol bisa membangun atau menghancurkan. Bisa menyebar kebaikan atau menimbulkan keburukan. Media sosial bukan sekadar hiburan, tapi cermin siapa kita sesungguhnya,” ungkap Kartini.
Adapun tujuh Jurus Sakti Jempol Bijak yang disampaikan dalam video tersebut adalah:
1. Saring Sebelum Shering – Memastikan informasi benar sebelum dibagikan.
2. Pikir Dulu Sebelum Posting – Menyadari bahwa tidak semua hal harus diumbar di media sosial.
3. Jangan Mudah Terpancing Emosi – Menghindari komentar yang bisa menyakiti orang lain.
4. Jaga Data Pribadi – Melindungi informasi pribadi dari potensi penyalahgunaan.
5. Hormati Privasi Orang Lain – Tidak membagikan foto atau informasi tanpa izin.
6. Gunakan Medsos untuk Hal Positif – Menyebarkan inspirasi dan semangat, bukan kebencian.
7. Laporkan Konten Negatif – Tidak tinggal diam terhadap konten berbahaya atau menyesatkan.
Kartini berharap, melalui video kampanye ini, masyarakat bisa lebih memahami pentingnya etika dan tanggung jawab dalam menggunakan media sosial.
“Jangan sampai media sosial justru merugikan kita atau orang lain. Mari gunakan jempol untuk hal-hal baik,” pungkasnya.***