PALU, MERCUSUAR-Indeks Demokrasi Sulawesi Tengah pada tahun 2O23 terkategori baik dengan capaian 80,92 poin.
Angka ini mengalami peningkatan 2,97 poin dibanding tahun 2O21. Tahun 2O21 lalu Indeks Demokrasi Sulteng 77,95 poin.
Demikian dikemukakan Kepala Badan Kesbangpol Sulteng, Arfan, saat membuka kegiatan sosialisasi Indeks Demokrasi Indonesia (IDI), di salah satu hotel di Kota Palu, Senin (17/7).
“Indeks Demokrasi ini sepuluh tertinggi di Indonesia. Sulteng di urutan ke sembilan,” ujar Arfan mewakili Gubernur Sulteng.
Kondisi tersebut lanjut Arfan, menunjukkan tren demokrasi di Sulteng cukup stabil dan tidak ada gejolak dan kerentanan yang besar.
“Ini menjadi modal untuk menjalankan pemerintahan dan ekonomi daerah,” katanya.
Stabilitas demokrasi juga menjadi modal menghadapi Pemilu dan Pilkada 2O24.
“Kita sama-sama jaga, sehingga tidak ada keterbelahan masyarakat. Pemilu dan Pilkada dapat berjalan baik,” lanjut Arfan.
Indeks Demokrasi diukur dari beberapa aspek. Aspek pertama adalah kebebasan. Aspek ini diantaranya menyangkut kebebasan berpendapat, berserikat, berkumpul, serta menjalankan agama dan keyakinanannya.
Aspek kedua, kesetaraan yang diukur dari hak memilih dan dipilih tanpa membedakan suku, ras, golongan, agama, dan gender.
Aspek ketiga, kapasitas lembaga demokrasi. “Pengukuran ini untuk mengetahui apakah sistem demokrasi telah berjalan sesuai jalan dan tujuan sistem dimaksud,” kata Arfan.
Hadir dalam kegiatan perwakilan partai politik, masyarakat, pers, mahasiswa, dan organisasi perangkat daerah.
Dr. Timuddin Dg. Bauwo dari STIAP
Panca Marga dan Ir. Jerry Wahido dari BPS Sulteng didapuk sebagai narasumber. TMU