INTI Sulteng Serahkan 2.000 Masker ke Kapolda

IMG-20200324-WA0023

PALU, MERCUSUAR  – Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Syafril Nursal mengemukakan rasa senangnya menerima bantuan masker dari pengurus Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Sulteng. Penyerahan bantuan itu dinilainya sangat tepat, selain karena langka diperoleh, juga anggota kepolisian sangat membutuhkannya.

“Ketika banyak orang yang yang sudah tidak masuk kantor, sebaliknya anggota polisi yang lebih sering berpatroli untuk mencegah kerumunan orang banyak. Nah, anggota yang aktif berpatroli itu yang sangat membutuhkan masker,” kata Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Syafril Nursal.

Hal itu dikemukakannya ketika usai menerima bantuan 2.000 lembar masker dari Ketua INTI Sulteng, Rudy Wijaya, di ruangan kerjanya, Senin (23/3) siang. Kapolda didampingi Wakapolda, Brigjen Pol Nurwindiyanto, Direktur Sabhara, Kombes Pol Edy Chumaedi, dan Ka Rumkit Bhayangkara Polda Sulteng, AKBP dr I Made Wijaya Putra, Sp.PD.

Sementara pengurus INTI Sulteng yang menyertai Rudy adalah Karman Karim, Dolof Tirayo, Willem Chandra, Mintarto, dan Tasman Banto.

Menurut Kapolda, anggotanya tidak akan segan-segan untuk membubarkan kerumunan orang banyak bila tidak perlu. Anggotanya akan terus berpatroli memantau di lapangan. Untuk kegiatan itu, mereka sangat membutuhkan masker.

“Sebenarnya tadi pagi kami sempat bahas soal masker yang langka ditemukan. Sangat pas siang ini INTI datang menyerahkan bantuan masker,” katanya.

Kapolda juga mengatakan, pihaknya sekarang masih membutuhkan thermometer atau alat pengukur suhu badan. Kini pihaknya baru memiliki dua, satu digunakan di piket pintu masuk dan satu lagi digunakan untuk memasuki ruangan Kapolda.

Sebelumnya Rudy Wijaya mengatakan kunjungannya tersebut sebagai silaturahmi dengan Kapolda sekaligus menyerahkan bantuan masker. Ia juga meminta kesediaan Kapolda Sulteng sebagai Pembina Perhimpunan Indonesia Tionghoa Sulteng. Permintaan itu diiakan oleh Kapolda.

Kemudian Rudy menceritakan muasal masker yang sempat dibagi-bagikan itu. Saat terjadi bencana 28 September 2018, pengurus INTI Pusat mensuplai banyak masker. Ketika dibagikan kepada korban, ternyata kebanyakan hanya dibuang sehingga dihentikan penyebarannya.

“Stok itulah yang kami simpan. Ketika virus corona merebak, banyak pihak yang membutuhkannya dan bahkan menjadi langka atau kalau ada dijual mahal. Saatnyalah kami bagi-bagikan stok masker itu,” jelas Rudy menjawab pertanyaan Kapolda.

Sementara AKBP dr I Made Wijaya Putra, kepada Mercusuar menjelaskan, bantuan masker itu akan diamankan di RS Bhayangkara. Para petugas yang mendapatkan masker nantinya akan diberikan kepada mereka yang direkomendasi oleh Direktur Sabhara, Kombes Pol Edy Chumaedi.MAN

Pos terkait