NOKILALAKI, MERCUSUAR – Desa Bulili, Kecamatan Nokilalaki, Kabupaten Sigi, ikut dihantam banjir. Akibatnya satu jembatan nyaris putus, dan enam rumah terendam lumpur. Hujan lebat yang mengguyur desa tersebut, sejak pukul 06.30, Selasa (30/4).
Salah satu warga, yang rumahnya berdampak paling parah, Ruslan, mengatakan pada hari Selasa, hujan lebat mengguyur desanya, sejak pagi hari, dan kemudian pukul 16.00. Luapan air sungai semakin membesar, dan membawa material lumpur dan pasir.
Enam rumah, yang berada di bagian bawah dari bahu jalan, terendam luapan air banjir, termasuk rumah kepala desa. Namun hanya milik Ruslan yang paling parah, ketinggian lumpur mencapai 40 cm, dan merendam semua isi kamarnya.
“Hampir tidak ada yang bisa kami selamatkan di dalam kamar, kasur, alas tidur, selimut dan pakaian,” ujar Ruslan.
Kepada Mercusuar, Ruslan juga mengatakan kalau mereka membutuhkan air bersih, karena semua fasilitas air bersihnya terendam lumpur. Begitu juga dengan sumber airnya masih keruh, sementara jarak untuk mengakses air bersih, lumayan jauh.
Jembatan desa nyaris putus, yang menjadi akses satu-satunya warga ke wilayah terluar dari desa. Jika tidak diperbaiki dalam waktu dekat, hampir sebagian warga Desa Bulili, terisolir dengan waktu yang cukup lama.
Warga hanya memasang sambungan darurat dari papan, yang hanya bisa bertahan beberapa hari, karena dilalui kendaraan roda dua dan roda empat, dengan intensitas yang tinggi.
Sementara itu, Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC) Sulteng, Zulkifli, anggota Bidang Tanggap Darurat, mengatakan, mereka sudah melakukan asesmen di Desa Bulili, meskipun dampak bencananya cukup kecil, namun tetap menjadi perhatian MDMC, yang menurut Ipe, sapaan akrabnya, tetap akan dibantu. Dia juga mengatakan, agar pihak terkait harus segera memperbaiki jembatan yang menjadi akses satu-satunya warga.
“Kalau kemudian banjir kali ini, termasuk besar, padahal luasan sungainya tidak terlalu besar, patut diwaspadai, kalau ada yang tidak beres di hulu sungai,” katanya. (NDA)