Jenazah Basir Dimakamkan di TPU Talise

DPO Dimakamkan (1)

PALU, MERCUSUAR – Jenazah salah seorang anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Basir alias Romzi yang tewas pascabaku tembak di Pegununungan Desa Padopi, Kabupaten Poso, dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Talise, Selasa (5/3/2019). Jenazah dimakamkan usai dilihat pihak keluarga di kamar jenazah Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palu.

Berdasarkan pantauan di seputaran RS Bhayangkara, sejumlah orang yang diketahui adalah keluarga dari Basir asal Bima, NTB tiba di RS Bhayangkara sekitar pukul 15.30 wita, dengan menggunakan dua unit mobil minibus jenis Innova yang masing-masing berwarna hitam dan silver.

Rombongan itu langsung menuju depan kamar jenazah RS Bhayangkara, sementara awak media dilarang masuk maupun mendekat ke kamar jenazah. Para awak media hanya boleh mengambil gambar dari pintu gerbang rumah sakit yang dijaga sekira 4 personel Provost dan Sabhara bersenjata lengkap.

Selang 30 menit kemudian atau sekira pukul 16.00 wita, rombongan mobil itu bergerak meninggalkan kamar jenazah, yang diawali dengan mobil keluarga jenazah, lalu diikuti tiga unit mobil ambulance dan satu unit minibus warna hitam. Dari iring-iringan mobil itu tidak diketahui pasti mobil mana yang membawa jenazah Basir alias Romzi menuju salah satu pekuburan di Kota Palu.

Dari informasi yang diperoleh, jenazah Basir alias Romzi akan dikebumikan di TPU Talise. Pada Jumat (1/4/2016) silam, salah seorang anggota MIT, Anto alias Ishak alias Tiger asal Bima, NTB yang juga tertembak mati, dimakamkan di pekuburan itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Tim SGI yang dipimpin Mayor Inf Aryudha (tim Kopasus) terlibat baku tembak dengan kelompok sipil bersenjata yang diduga kelompok pimpinan Ali Kalora, pada Minggu (3/3/2019). Salah seorang anggota kelompok sipil bersenjata yang statusnya adalah DPO (Daftar Pencarian Orang) tewas dalam baku tembak itu.

Informasi yang diperoleh, Tim SGI terlibat kontak tembak dengan lima orang DPO kelompok MIT (Mujahidin Indonesis Timur) sekira pukul 17.15 wita, di lokasi perkebunan Desa Padopi, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso. Kronologis peristiwa itu, berawal dari informasi dari masyarakat yang diperoleh Tim SGI sekira pukul 09.30 wita, bahwa terdapat 5 orang yang diduga kelompok MIT sedang istirahat di sebuah pondok milik AS, kemudian para itu DPO bergerak ke area perkampungan.

Setelah mendapat informasi itu, sekira pukul 11.39 wita, Tim SGI yang berjumlah sekira tujuh personel berangkat menuju Desa Padopi. Dan tiba di lokasi itu sekira pukul 17.10 wita, Tim SGI terlibat baku tembak dengan kelompok DPO itu, yang mengakibatkan satu DPO tewas, yang dari identifikasi sementara diketahui bernama Basir alias Romzi yang merupakan DPO asal Bima, NTB, sementara seorang DPO lainnya beranama Aditya berhasil ditangkap hidup-hidup.

Tim SGI juga berhasil mengamanakn satu pucuk barang bukti berupa senjata laras Panjang jenis M 16. Hingga berita ini naik cetak, belum ada keterangan resmi dari kepolisian.

Dilansir dari Detikcom, Kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora, saat ini memiliki kekuatan 14 personel dengan dua senjata api jenis revolver. Meski persenjataan sangat minim, pergerakan Ali sangat licin karena hingga kini Satgas Timobala belum berhasil menangkap semua anggota kelompok MIT.
‘Kekuatan mereka saat ini 14 orang. Senjatanya M-16 sisa 2, senjata pendek ada 2 revolver. Jadi kemarin orangnya nambah 6, tapi senjatanya tidak tambah,” jelas Asisten bidang Operasi Kapolri, Irjen Rudy Sufahriadi, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (4/3/2019).
Terkait bertambahnya 6 anggota MIT, Rudy menuturkan termasuk anak mantan pimpinan MIT Santoso alias AbuWardah. Tetapi Rudy menerangkan penanganan terhadap anak kandung Santoso di bawah kendali Densus 88 Antiteror.
“Densus 88 yang menangani,” ucap Rudy mantan Kapolda Sulawesi Tengah. AMR

Pos terkait