KABONENA, MERCUSUAR – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah (Kanwil Kemenkumham Sulteng) mencatatkan robot pemanggil siswa berbasis Arduino, ciptaan sekolah Yayasan An-Nur Buuts Palu, sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Senin (20/11/2023).
Kepala Subbidang Kekayaan Intelektual (Kasubid KI) Kanwil Kemenkumham Sulteng, I Nyoman Sukamayasa, didampingi operator permohonan KI, menyerahkan secara langsung sertifikat pencatatan hak cipta tersebut, kepada Kepala Yayasan An-Nur Buuts Palu, H. Limrah, saat prosesi upacara bendera bersama seluruh siswa berlangsung.
Kasubid KI menyebutkan, pencatatan tersebut tergolong sebagai hak cipta yang berjenis program komputer. Hal itu pun terasa membanggakan baginya, sebab hal itu membuktikan, program layanan kekayaan intelektual dapat terjangkau hingga para siswa, sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan.
“Terima kasih sebesar-besarnya. Ini sangat kami syukuri, apa yang kita inginkan agar calon pemimpin bangsa kita telah mengenal apa sih itu HKI. Memang terasa besar ketertarikan mereka semua, seperti robot yang diciptakan ini, tentunya mereka semua terlibat langsung di dalamnya,” kata Kasubid KI.
Sementara itu, H. Limrah pun mengapresiasi atas dukungan yang diberikan oleh Kanwil Kemenkumham Sulteng, yang telah memfasilitasi proses perlindungan hukum atas ciptaan robot tersebut. Ia menyebutkan akan terus berupaya mendukung program layanan HKI, yang terus digaungkan Kanwil Kemenkumham Sulteng yang saat ini dipimpin oleh Hermansyah Siregar.
“Bersyukur sekali, semoga saja apa yang kami perjuangan, apa yang kami hasilkan dapat terus ditingkatkan, utamanya bagi tumbuh kembang dari mereka semua. Kita mau anak-anak ini dapat memiliki kecerdasan dan akhlak yang baik, tentu kita harus bersatu bersama untuk menyempurnakan hal itu, tentunya layanan KI akan kita edukasikan kepada mereka semua,” ujarnya.
Selain itu, para operator Ki yang juga dikenal sebagai Guru Kekaayan Intelektual (RuKI), juga memberikan edukasi dan pemahaman kepada seluruh siswa An-Nur Buuts Palu.
“Tentu kita mau menyasar seluruh sekolah yang ada di sini. Bersama pimpinan, kita sangat komitmen dan menyadari pentingnya pemahaman tentang HKI untuk mereka semua. Kita motivasi mereka agar lebih giat belajar dan kita ajak mereka agar menghargai, serta melindungi setiap karya yang telah tercipta, baik milik kita atau orang lain,” tutup Kasubid KI. */JEF