Komandan Korem 132 Tadulako, Kol Inf Agus Sasmita foto bersama dengan pengurus INTI Sulteng usai menerima bantuan alat sterilisasi ruangan di Makorem, Senin (30/3). Foto: Tasman Banto
PALU, MERCUSUAR – Pengurus Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Sulawesi Tengah membantu alat sterilisasi ruangan ke Korem 132 Tadulako, Polres Palu, Batalyon 711 Raksatama, dan Polres Sigi. Alat berupa kipas yang dilengkapi dengan wadah penampung cairan itu bisa langsung difungsikan.
Di Batalyon 711 Raksatama, bantuan diterima komandannya Letkol Inf Hasroel Tamin dan langsung dipasang di dalam tenda yang sudah didirikan di dekat pintu masuk. Hasroel berterima kasih ke pengurus INTI atas bantuan peralatan tersebut.
”Ini adalah tugas kita semua. Berbagai upaya harus kita lakukan bersama-sama untuk mencegah mewabahnya virus corona di daerah kita,” kata Ketua INTI Sulteng, Rudy Wijaya.
Pengurus yang menyertai Rudy antara lain Andi Baso Mappatoba, Hardian Liardy, Dolof, Charles Amin, dan Ketua Generasi Muda INTI Sulteng, Ang Andreas.
Alat tersebut digunakan untuk mendisinfeksi para tamu yang masuk. Alat ini berfungsi untuk menyemprotkan cairan disinfektan ke tubuh manusia agar virus dan bakteri utamanya virus corona bisa mati.
Rudy Wijaya menjelaskan, bilik sterilisasi berbentuk ruangan tertutup. Di dalamnya akan ada sebuah kipas yang menyebarkan cairan disinfektan. Selain itu, juga ada lampu yang memancarkan sinar UV. Uap disinfektan dan sinar UV itu dipercaya bisa membunuh virus dan bakteri yang menempel pada pakaian manusia.
“Nanti cairan disinfektan dimasukkan di wadahnya, lalu akan ada alat yang mengubah cairan tersebut menjadi uap. Nanti uap akan disemburkan melalui blower di dalam ruangan tersebut,” jelas Rudy.
Sebelumnya, bantuan yang sama diserahkan ke Komadan Korem 132 Tadulako, Kol Inf Agus Sasmita di Makorem. Agus bahkan menawarkan kepada INTI bagaimana bekerja sama untuk membuat alat pelindung diri (APD) sendiri terutama untuk petugas kesehatan.
“Di SMK 5 ruangannya terbatas mereka membuat APD. Kita bisa kumpul di Aula Makorem para penjahit membuat APD tinggal kita siapkan bahannya, makannya ditanggung sekaligus dengan upahnya. Sekarang sulit kita mendapatkan APD di Palu,” katanya.
Kapolres Palu, AKBP Mohc Soleh juga menerima bantuan serupa. Bahkan kemudian ia mengajak pengurus INTI untuk mengopi di ruangannya.
Kepada Mercusuar, Moc Soleh mengatakan, warga hendaknya mengikuti imbauan pemerintah agar tidak keluar dari rumah bila tidak ada sesuatu yang penting. Apalagi untuk kumpul-kumpul banyak orang, petugas kepolisian tidak akan segan-segan untuk membubarkan.
“Tadi ada sekolah yang sudah buka. Ketika gurunya ditanya, ya murid-muridnya sudah telanjur datang ke sekolah. Padahal pemerintah kota sudah memperpanjang liburan,” kata Kapolres Palu.
Sementara Kapolres Sigi, AKBP Andi Batara langsung mengetes pemanfaatan alat sterilisasi yang diterimanya dari Rudy Wijaya. Alat tersebut menurutnya akan ditempatkan di dekat piket pintu masuk Mapolres Sigi. Sementara di salah satu pintu masuk kantor, kemarin juga sedang dikerjakan ruang sterilisasi.MAN