PALU, MERCUSUAR – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu melaksanakan pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi Moderasi Beragama angkatan ke-X gelombang I tahun 2022, Sabtu (5/11/2022). Kegiatan ini diikuti oleh Ketua Panitia KKN Kolaborasi Moderasi Beragama UIN Datokarama, Dr. Rustina, S.Ag., M.Pd, dalam laporannya mengatakan, KKN Moderasi Beragama angkatan ke-X gelombang I tahun 2022, merupakan sebuah upaya penguatan moderasi beragama. KKN kali ini diikuti oleh 1126 mahasiswa, yang terdiri dari Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) 183 mahasiswa, Fakultas Syariah (FASYA) 66 orang, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) 574, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) 301. KKN Kolaborasi Moderasi Beragama ini juga diikuti sejumlah perguruan tinggi lainnya, seperti Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Sentana berjumlah 4 orang, Universitas Tadulako (Untad) berjumlah 5 orang, Sekolah Tinggi Teologi (STT) Kristen Indonesia berjumlah 3 orang, Universitas Alkhairaat (UNISA) berjumlah 3 orang, juga perguruan tinggi lainnya, seperti Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Panca Bhakti Palu. 1126 mahasiswa ini akan ditempatkan di 160 posko yang tersebar di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Sigi, Kabupaten Donggala, serta Kabupaten Parigi Moutong. Mahasiswa yang ditempatkan di tiga kabupaten tersebut, akan melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berbasis moderasi beragama selama sebulan penuh, mulai 9 November – 9 Desember 2022.Sementara itu, Rektor UIN Datokarama Palu, Prof. Saggaf S. Pettalongi, M.Pd, dalam sambutannya mengatakan, saat ini pola KKN sudang mengikuti pola pendidikan vokasi, yakni ada capaian-capaian skill, terutama berkaitan dengan moderasi beragama. Lewat sinergitas antar perguruan tinggi dalam pelaksanaan KKN kali ini, dirinya berharap bisa melahirkan banyak terobosan-terobosan di masyarakat. Model KKN seperti ini kata dia, akan melahirkan dinamika yang baik, baik dalam program fisik maupun non fisik. “Semoga lewat pelaksanaan KKN ini, mahasiswa kita tersosialisasi untuk menanamkan sikap moderasi beragama dalam interaksi sosial di masyarakat, tidak hanya dalam aspek lintas agama, namun dalam aspek internal, karena keberagaman adalah sebuah keniscayaan,” ujarnya. JEF