POSO, MERCUSUAR – Personel Kodim 1307/Poso bersama TNI-Polri, BPBD, pemerintah daerah dan relawan turun ke lapangan mengevakuasi warga terdampak dan memberikan pertolongan pertama, mendirikan posko darurat serta dapur lapangan untuk pengungsi gempa bumi di Poso, Minggu (17/8/2025).
Selain itu, Kodim 1307/Poso juga menyalurkan bantuan awal berupa makanan, obat-obatan, dan tenda, serta menjalin koordinasi cepat dengan pemerintah daerah serta instansi terkait.
Dandim 1307/Poso, Letkol Arm. Edi Yulian Budiargo menegaskan prajurit bersama seluruh unsur terkait akan siaga penuh sampai situasi benar-benar aman.
“Prioritas kami adalah keselamatan masyarakat. Semua kekuatan dikerahkan untuk membantu warga yang terdampak,” ujar Edi, di Poso, Senin (18/8/2025).
Edi juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada, tidak panik, serta mengikuti instruksi petugas di lapangan, menghindari bangunan retak atau rawan runtuh, dan segera melapor ke posko apabila membutuhkan pertolongan.
Ia menegaskan, Kodim 1307/Poso berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dalam penanganan pascagempa. Informasi resmi mengenai perkembangan korban dan kerusakan akan terus diperbarui berdasarkan data dari BPBD dan BNPB.
Getaran kuat mengguncang Kabupaten Poso sekira pukul 06.38 WITA. Berdasarkan data BMKG Poso, gempa berkekuatan magnitudo 5,9 berpusat di 18 KM arah Barat Laut Poso, dengan kedalaman 10 KM (1.30 LS – 120.60 BT). Meskipun tidak berpotensi tsunami, namun menimbulkan kepanikan warga dan kerusakan bangunan di sejumlah titik.
Data sementara menunjukkan, rumah warga serta fasilitas umum mengalami kerusakan. Salah satunya Gereja GKST Elim Desa Masani di Kecamatan Poso Pesisir dan bangunan Masjid Baitul Ala Desa Lantojaya Kecamatan Poso Pesisir rusak ringan. Beberapa warga juga dilaporkan luka-luka dan telah ditangani tim medis. Ratusan orang mengungsi ke lokasi aman. Akses jalan di sejumlah titik terganggu akibat jalan rusak. ULY