MALAYSIA, MERCUSUAR- PT Vale Indonesia Tbk kembali menorehkan prestasi di tingkat internasional dengan meraih Gold Award dalam kategori Biodiversity Conservation pada ajang Asia ESG Positive Impact Awards (PIA) 2025 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia. Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan program unggulan perusahaan, Kehati Lutim Bersinergi, yang dinilai menjadi model nasional konservasi keanekaragaman hayati berbasis sains dan kolaborasi multi-pihak di kawasan tambang.
Asia ESG Positive Impact Awards merupakan ajang penghargaan regional yang menilai kontribusi nyata perusahaan terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola di kawasan Asia. Tahun ini, sejumlah perusahaan Indonesia tampil menonjol, termasuk PT Vale Indonesia, yang sebelumnya juga meraih Lestari Awards 2025 dari KG Media untuk program yang sama. Pengakuan ini menegaskan kiprah PT Vale sebagai pelopor pertambangan berkelanjutan yang memberi dampak positif bagi alam dan manusia.
Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer PT Vale Indonesia, Budiawansyah, menyampaikan bahwa penghargaan tersebut menjadi motivasi bagi perusahaan untuk terus berkontribusi menjaga kelestarian alam. “Penghargaan ini bukan sekadar hadiah, ini adalah panggilan untuk bertindak. Dunia membutuhkan pertambangan yang bertanggung jawab dan alam yang terjaga,” ujarnya.
Program Kehati Lutim Bersinergi merupakan inisiatif konservasi terpadu yang dijalankan PT Vale di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Program ini bertujuan memulihkan ekosistem pascatambang dan memperkuat kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan nature-based solutions. Melibatkan pemerintah daerah, akademisi, koperasi petani, dan masyarakat lokal, inisiatif ini menjadi contoh nyata keseimbangan antara aktivitas tambang dan konservasi lingkungan.
Program tersebut berhasil memulihkan lahan dengan menanam lebih dari empat juta pohon dan merehabilitasi sekitar 10.000 hektare daerah aliran sungai di luar area tambang. Reforestasi dilakukan dengan menggunakan spesies endemik Sulawesi seperti Dillenia serrata (Dengen), Diospyros celebica (Ebony), dan Kjelbergiodendron celebicum (Tembeuwa). PT Vale juga mengembangkan inovasi ekologis melalui KOKKUBI atau Konservasi Kupu-Kupu Binaan, yang menciptakan habitat alami bagi kupu-kupu Cethosia myrina dan spesies endemik lainnya.
Program ini menunjukkan hasil signifikan dengan meningkatnya indeks keanekaragaman hayati flora hingga 3.0 dan fauna hingga 2.85, indikator ekosistem yang sehat dan stabil. Selain itu, kerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) berhasil membiakkan 55 individu Rusa Timor sejak 2008, sebagian di antaranya telah dilepasliarkan ke alam.
Keberhasilan Kehati Lutim Bersinergi tidak terlepas dari sinergi lintas pihak. Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dan Dinas Kehutanan Sulawesi Selatan mendukung secara regulatif, sementara Universitas Hasanuddin berperan dalam riset ilmiah dan pemantauan. Koperasi petani seperti KSU Mitra Masyarakat Alam menjadi pelaksana lapangan, melibatkan lebih dari 300 warga lokal yang kini turut menjaga dan mengelola persemaian tanaman endemik.
“Keberlanjutan tidak bisa dilakukan sendirian. Melalui program ini, kami belajar bahwa sinergi antara sains, kebijakan, dan masyarakat adalah kunci menjaga bumi tanpa mengorbankan pembangunan,” kata Budiawansyah.
Dengan penghargaan ini, PT Vale Indonesia menegaskan komitmennya sebagai perusahaan tambang yang menjunjung tinggi prinsip keberlanjutan. Setelah menerima Lestari Awards 2025 di tingkat nasional dan Gold Award di tingkat regional Asia, PT Vale terus menunjukkan bahwa praktik pertambangan yang bertanggung jawab dapat berjalan seiring dengan pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat.*/TIN







