SIGI, MERCUSUAR – Pencarian dua pemuda yang hanyut di Air Terjun Wera, Desa Balumpewa Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi, berlanjut di hari kedua, Selasa (27/2/2024).
Tim SAR gabungan memfokuskan pencarian di area pusaran air Sungai Wera, atau tidak jauh dari lokasi ditemukannya korban Ma’nadila (17) pada Senin (26/2/2024) sore.
Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Palu, Sumardi mengatakan, upaya pencarian dilakukan dengan mulai menyisir di sekitar korban berada, lalu area-area yang diperkirakan kemungkinan korban tersangkut, salah satunya pusaran air yang berdekatan dengan ditemukannya korban pertama.
“Pencarian masih dilanjutkan di titik-titik yang diperkirakan korban bisa tersangkut. Kami juga mengingatkan kepada para relawan agar senantiasa waspada karena cuaca mendung, kemungkinan air sungai bisa kembali meluap,” ujar Sumardi.
Pantauan di lapangan, pencarian di area pusaran air diawali dengan acara adat oleh warga setempat. Kemudian tim membentangkan pohon kayu yang berukuran cukup besar, untuk digunakan sebagai penyanggah agar tim pencari bisa lebih mendekat ke pusaran air. Terlihat beberapa kali petugas menusukan batang kayu ke dalam pusaran air tersebut. Namun karena arus yang cukup deras, membuat percobaan itu sedikit terkendala.
Sebelumnya diberitakan dua pemuda dan seorang pemudi dikabarkan hanyut terseret arus sungai di Air Terjun Wera, pada Senin (26/2/2024). Informasi yang diterima, korban pemudi diketahui bernama Ma’nadila (17) telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sementara dua rekannya yakni Muhajirin (19) dan Nurhidayat (17) masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan.
Informasi yang diperoleh, ketiga korban beserta rekannya yang berjumlah 10 orang sedang mandi di Air Terjun Wera, lalu tiba-tiba debit air sungai naik, karena hujan lebat di bagian hulu atau bagian pegunungan.
Para pemuda yang merupakan siswa MAN 2 Kota Palu tersebut berupaya menyelamatkan diri, namun Ma’nadila, Nurhidayat dan Muhajirin terseret arus sungai. Sementara 10 orang lainnya berhasil menyelamatkan diri, lalu melaporkan peristiwa itu kepada mayarakat setempat.
MAN 2 PALU BERDUKA
Dihubungi terpisah, Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN 2) Kota Palu, H. Muh. Syamsu Nursi menyampaikan dukacita yang mendalam atas peristiwa yang menimpa peserta didiknya tersebut.
“Kami sangat berduka atas kejadian ini,” kata Syamsu, melalui sambungan telepon, Selasa (27/2/2024).
Syamsu bersama jajaran pimpinan dan sejumlah siswa MAN 2 Kota Palu turut hadir langsung melepas jenazah Ma’nadila di rumah duka di Desa Binangga Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi. Selain itu, rombongan turut mengunjungi kediaman siswa yang masih dinyatakan hilang, sebagai bentuk dukungan morel kepada keluarga.
“Pihak Madrasah akan terus melakukan pendampingan dan bantuan bersama posko pencarian untuk korban hilang,” tandas Syamsu. AMR/IEA