Laba Bersih Kuartal III 2025 Melejit, Operasi Bahodopi Dongkrak Kinerja PT Vale

PT Vale Indonesia Tbk (INCO), salah satu produsen nikel terkemuka di Indonesia, mencatat kinerja operasional dan keuangan yang solid pada triwulan ketiga tahun 2025 (3T25).FOTO : HUMAS PT VALE

JAKARTA, MERCUSUAR – PT Vale Indonesia Tbk (INCO), salah satu produsen nikel terkemuka di Indonesia, mencatat kinerja operasional dan keuangan yang solid pada triwulan ketiga tahun 2025 (3T25). Perseroan melaporkan peningkatan produksi, efisiensi biaya, serta pertumbuhan laba yang signifikan dibandingkan periode sebelumnya, seiring dimulainya operasi di tambang Bahodopi lebih cepat dari jadwal.

Dalam laporan kinerjanya, PT Vale menghasilkan produksi nikel dalam matte sebesar 19.391 metrik ton pada triwulan ketiga 2025, naik 4 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Total produksi selama sembilan bulan pertama tahun ini mencapai 54.975 metrik ton, juga meningkat 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan tersebut merupakan hasil dari strategi pemeliharaan peralatan yang lebih proaktif di awal tahun, yang memungkinkan proses produksi berjalan lebih efisien di paruh kedua tahun ini. Selain itu, keberhasilan tambang Bahodopi melakukan pengiriman bijih nikel saprolit lebih awal pada Juli 2025 turut memberikan kontribusi terhadap pencapaian tersebut.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto, menyatakan bahwa pencapaian pada kuartal ini mencerminkan dedikasi seluruh tim dan ketangguhan perusahaan dalam menghadapi dinamika pasar.

“Kami senang dengan kemajuan konsisten yang dicapai pada triwulan ini. Kinerja kami mencerminkan dedikasi tim kami dan ketangguhan operasi kami dalam terus beradaptasi dan memberikan nilai di tengah dinamika pasar. Kami tetap fokus pada keunggulan operasional, keselamatan, dan kontribusi berkelanjutan terhadap pertumbuhan Indonesia,” ujarnya.
Dari sisi keuangan, pendapatan PT Vale pada triwulan ketiga mencapai AS$278,6 juta, meningkat 27 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Kenaikan tersebut terutama didorong oleh volume penjualan yang lebih tinggi dari produk nikel matte dan bijih saprolit. Untuk periode sembilan bulan, total pendapatan tercatat sebesar AS$705,4 juta, relatif stabil dibandingkan dengan AS$708,6 juta pada periode yang sama tahun 2024.

Namun, profitabilitas perusahaan mengalami peningkatan signifikan, dengan EBITDA naik menjadi AS$74,6 juta dari AS$40 juta pada kuartal sebelumnya, dan laba bersih meningkat tajam menjadi AS$27,2 juta dari AS$3,5 juta pada triwulan sebelumnya.

Direktur dan Chief Financial Officer PT Vale, Rizky Putra, menegaskan bahwa peningkatan laba tersebut didorong oleh produksi yang lebih tinggi, kenaikan nilai jual nikel, serta pengendalian biaya yang disiplin. Ia juga menyebutkan bahwa kontribusi awal dari penjualan bijih saprolit Bahodopi memperkuat posisi portofolio PT Vale yang semakin terdiversifikasi.

Dalam periode yang sama, biaya kas per unit penjualan nikel matte turun menjadi AS$9.304 per ton dari AS$9.384 per ton pada kuartal sebelumnya, seiring dengan turunnya harga bahan bakar dan strategi pengadaan yang lebih efisien.

Per 30 September 2025, kas dan setara kas PT Vale tercatat sebesar AS$496,3 juta, dibandingkan AS$506,7 juta pada akhir Juni. Belanja modal selama sembilan bulan pertama mencapai AS$331,4 juta, meningkat dari AS$200,9 juta pada tahun sebelumnya. Angka ini mencerminkan percepatan kemajuan proyek strategis di Bahodopi dan Pomalaa sebagai bagian dari upaya pertumbuhan jangka panjang perusahaan yang berpedoman pada prinsip pertambangan berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Selain mencatat kinerja keuangan yang positif, PT Vale juga memperkuat reputasinya di bidang keberlanjutan. Pada Oktober 2025, perusahaan meraih tiga penghargaan bergengsi sekaligus, yakni Lestari Awards 2025 untuk inisiatif keanekaragaman hayati unggulannya “Kehati Lutim Bersinergi”, Gold Star Award dalam ajang Investortrust ESG Awards 2025 untuk kategori Big Cap – Public Company atas transparansi dan keunggulan pengungkapan kinerja ESG, serta Penghargaan Subroto 2025 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk kategori Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) terbaik melalui program unggulan “Matano Iniaku”.

Selain itu, PT Vale juga memperoleh peningkatan peringkat risiko ESG menjadi 27,5 dari lembaga pemeringkat Sustainalytics, yang menempatkan perusahaan dalam kategori risiko sedang. Peringkat tersebut mencerminkan kemajuan signifikan dalam praktik tata kelola, sosial, dan lingkungan yang dijalankan perusahaan.

Melalui capaian tersebut, PT Vale menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan praktik pertambangan yang bertanggung jawab, inklusif, dan berorientasi pada keberlanjutan jangka panjang. “Kami hadir untuk meningkatkan kehidupan dan mengubah masa depan, bersama,” demikian visi yang terus menjadi panduan langkah PT Vale dalam memastikan bahwa setiap kemajuan yang diraih hari ini memberikan manfaat bagi generasi masa depan.*/TIN

Pos terkait