Mutu Institute dan BPDPKS Beri Pelatihan ISPO untuk Petani Kelapa Sawit Pasangkayu

PT Forestcitra Sejahtera memberikan Pelatihan ISPO untuk 30 petani kelapa sawit dari Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat. Pelatihan selama 6 hari, dari 24-29 Juni 2024, berlangsung di Hotel Swiss-Belhotel Silae Palu. Foto : IST

PALU, MERCUSUAR – PT Forestcitra Sejahtera memberikan Pelatihan ISPO untuk 30 petani kelapa sawit dari Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat. Pelatihan selama 6 hari, dari 24-29 Juni 2024, berlangsung di Hotel Swiss-Bellhotel Silae, Palu, Sulawesi Tengah. Biaya pelatihan sepenuhnya ditanggung BPDPKS melalui Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) 2024, sehingga gratis bagi para petani.

Pelatihan dibuka oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Pasangkayu, Agus Subekti Tole, yang menekankan pentingnya sertifikasi ISPO untuk membuktikan bahwa perkebunan kelapa sawit Indonesia dikelola secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. Sertifikasi ISPO diwajibkan bagi petani kelapa sawit paling lambat tahun 2025 sesuai Perpres 44 tahun 2020.

Direktur Mutu Institute, Wahyu Riyadi, menyatakan bahwa pelatihan ini memberikan pemahaman tentang prinsip dan kriteria ISPO sesuai Permentan 38 tahun 2020. Selain teori, peserta juga diajak studi lapang untuk melihat penerapan ISPO secara langsung.

Kepala Bidang Perkebunan, Fatmawati, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah meningkatkan kompetensi pengelola perkebunan kelapa sawit untuk pengelolaan berkelanjutan. Dia juga berharap agar Kementerian Pertanian dan BPDPKS lebih meningkatkan pelatihan peningkatan SDM tentang ISPO.

Amran, salah satu peserta pelatihan, mengungkapkan bahwa ISPO sangat dibutuhkan oleh petani sawit, terutama petani swadaya, karena minimnya akses informasi. Dia juga menekankan pentingnya pengelolaan yang baik untuk memenuhi standar ISPO yang mencakup aspek manusia, lingkungan, dan alam.

Melalui pelatihan ini, diharapkan para petani sawit dapat lebih memahami pentingnya penerapan ISPO dan mampu mengimplementasikannya di perkebunan mereka, sehingga produktivitas meningkat dan kelestarian lingkungan terjaga, mendukung keberlanjutan industri sawit Indonesia.**

Pos terkait