Pemain Sulteng yang Bogem Wasit Tunda Daftar TNI Demi Bela Sulteng di PON, Ini Profilnya

PALU, MERCUSUAR – Nama Muhammad Riski Saputra, pemain bertahan tim Sepak bola PON Sulawesi Tengah kini jadi sorotan nasional pasca insiden pemukulan yang dilakukannya terhadap wasit Eko Agus Sugiharto saat pertandingan perempat final cabor Sepak bola  putra antara Sulteng vs Aceh di PON Aceh-Sumut 2024.
Kendati demikian pemain bernomor 15 ini justru  dianggap pahlawan oleh sebagian besar bola mania nasional yang  rata-rata menyebut wasit Eko Agus Sugiharto pantas diganjar pukulan  karena beberapa keputusan wasit asal Sumatera Selatan ini dianggap memihak tim Aceh selaku tuan rumah.

Diketahui, Muhammad Riski Saputra merupakan perantau dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kelahiran 15 Oktober 2003. Pemuda asal Kabupaten  Dompu ini datang ke Palu sejatinya ingin mendaftar menjadi abdi negara di institusi TNI. Tapi, ternyata panggilan Sepak bola membuatnya menunda untuk sementara keinginan mulia tersebut.

“Saya ke Palu sebenarnya mau mendaftar masuk TNI. Tapi, Sepak bola membuat saya menundanya dulu. Kebetulan di Luwuk ada turnamen piala Danki, saya tarkam disana,” ujar Riski, ekslusif kepada Mercusuar, Selasa (17/9/2024).

Kemampuannya sebagai benteng pertahanan kokoh di posisi nomor 3 dan 4 membuat head coach Zulkili Syukur terkesan dan menariknya ke dalam tim PON Sulteng saat seleksi Pra PON di Palu. “Pas dorang TC saya masuk bulan kedua dipanggil trial ” kata Riski.

Selama berkarir di  Sepak bola, aku Riski, tidak pernah mendapat kartu merah, apalagi sampai memukul wasit.
“Kejadian itu (pemukulan) hanya spontanitas saja dan tak direncanakan. Tapi, saya melakukannya karena merasa tim kami benar-benar dicurangi wasit yang bertugas. Dalam kondisi cape, mental yang down akibat ulah wasit yang berulang-ulang yang mengerjai kita lewat keputusan-keputusan yang menyakitkan, sehingga aksi itu saya lakukan,” tambah Riski.

Meski demikian, Muhammad Riski mengaku salah atas ulahnya dan berharap PSSI tak menjatuhkan hukuman berat kepadanya.

“Abis main baru kepikiran (menyesal), cuma kalo tidak ada kejadian itu (aksi pemukulan), pasti PSSI tidak akan tau . Jadi, harapan saya semoga bisa (hukuman) diringankan. Saya juga mohon bantuan dari pak wali kota dan pak gubernur, ” harapnya.

“Tragedi Aceh” itupun, kata Riski sampai ke kedua orang tuanya di kampung. “Respon orang tua saya sangat kaget. Karena saya  di kampung orang sabar dan pendiam. Saya langsung telepon mama minta maaf. Beliau langsung menangis. Kalau papa hanya  bilang begitu sudah kalau resiko main bola. Kalau menyesal pasti ada . Jadi, sekali lagi saya sangat berharap PSSI bisa bijaksana dalam memutuskan sanksi. Karena saya melakukan hal demikian karena akumuluasi dari marah karena kecurangan yang terjadi, saya minta maaf,” tutupnya. CLG

Bio data singkat :
Nama Lengkap : Muhammad Riski Saputra
Lahir                   :  Dompu NTB, 15  Oktober 2003
Tinggi/Berat      : 177 cm/ 78 kg
Karir Sepak bola :

– Popda 2018 Dompu NTB

– Porprov 2018 Dompu

– Liga 3 Persidom  Dompu 2018

– Soeratin Cup  U17 seri nasipnal  2020 SSB  Fatahillah 354 Dompu


-Liga 3 2021 Persekaba Badung Bali

– 2022 liga 3 Lombok FC

– Porprov NTB Kab Dompu

– 2023 Pra PON
-2024 PON Sulteng
Pemain Idola         : Rizki Rudho (Indonesia) ,  Sergio Ramos (Spanyol)
Cita-cita                  : TNI AD
Hobi                         : Bola Voli

Pos terkait