PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulteng, H. Rusdy Mastura meminta keseriusan dan komitmen seluruh Kepala Daerah se-Sulteng dan seluruh stakeholder terkait, untuk bersama-sama mewujudkan penanggulangan dan penurunan stunting yang terintegrasi dengan memanfaatkan segala potensi yang ada di daerah.
Hal itu disampaikannya, saat membuka Rebuk Stunting Provinsi Sulteng dan penganugerahan kabupaten lokus pemenang aksi konvergensi percepatan penurunan stunting, di salah satu hotel di Palu, Rabu (27/7/2022).
“Perjuangan pencegahan dan penurunan stunting ini tentu memerlukan koordinasi, komunikasi dan kerjasama yang baik dari semua elemen,” tegas Gubernur.
Pada kesempatan tersebut, turut dilakukan penandatanganan komitmen bersama penanggulangan dan percepatan penurunan stunting terintegrasi di Provinsi Sulteng tahun 2022.
Gubernur menyampaikan, hasil survei Status Gizi Indonesia tahun 2019, prevalensi stunting di Sulteng sebesar 31,26 persen, di atas rata-rata nasional sebesar 27,67 persen. Pada tahun 2021, prevalensi stunting di Sulteng turun menjadi 29,7 persen, masih di bawah rata-rata nasional sebesar 24,4 persen.
“Sementara target RPJMN tahun 2024 sebesar 13,0 persen, dan untuk target RPJMD sampai dengan tahun 2026 adalah sebesar 8 persen,” imbuh Gubernur.
Menurutnya, kegiatan Rembuk Stunting menjadi salah satu tahapan penting dalam rangkaian 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting, sekaligus membangun komitmen sesuai amanah Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Percepatan Perbaikan Gizi.
Ia menyambut baik kegiatan Rembuk Stunting tersebut, yang sekaligus penganugerahan kabupaten lokus yang diharapkan dapat memberikan motivasi sekaligus dukungan bagi seluruh pemerintah kabupaten dan kota di Sulteng, untuk dapat mendorong penurunan prevalensi stunting, dan ikut berperan serta mencapai angka stunting Indonesia satu digit di tahun 2024 mendatang, dengan semangat gerak cepat menuju Sulteng yang lebih sejahtera dan lebih maju. */IEA