Periksa Kadis PUPR Donggala

FOTO FU PROYEK JALAN DONGGALA

MERCUSUAR, DONGGALA – Penegak hukum diminta periksa Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Donggala terkait proyek jalan Masaengi–Apa Saloya, Kecamatan Sindue yang diduga bermasalah. Sebab Kadis PUPR DOnggala diduga terlibat dalam kasus itu.

“Kadis PUPR minta uang dengan rekanan bernama Frengki Rp200 juta. Itu Frengki (rekanan) nasumpu rara (pusing) juga dia itu,” kata sumber resmi Media ini, Senin (31/12/2018).

Diketahui, alokasi anggaran proyek jalan Masaengi–Apa Saloya Rp10 miliar itu dikerjakan oleh PT Graha Kayong.

Penggiat anti Korupsi Sulteng, Romi Sumpit menduga hal itu adalah salah satu penyebab pekerjaan amburadul, karena ada tekanan dari Dinas PUPR Donggala.

“Tekanan dalam pekerjaan proyek itu bisa terjadi karena berbagai tuntutan. Sementara berhenti bekerja bukanlah solusinya. Lalu bagaimana?. Dampaknya ya seperti ini pekerjaan amburadul,” kata dia.

Dia meminta semua yang terlibat untuk diperiksa oleh penegak hukum dalam hal ini Kejaksaan Negri (Kejari) Kabupaten Donggala. Mengingat kasus ini bukan kasus kecil anggaran Rp10 miliar cukup fantastis. “Periksa kadis PUPR dan Rekanan,” tegasnya.

ANGGOTA DPR RI DUKUNG

Anggota DPR RI H Muhidin Muhammad Said dihubungi Media ini dari Palu juga meminta aparat mengusut tuntas kasus proyek jalan Masaengi- Apa Saloya, Kabupaten Donggala tersebut.

“Kepada penegak hukum untuk melakukan penyelidikan,” kata politisi Golkar itu.

Muhidin mengatakan pengusutan kasus itu guna mengetahui akar permasalahan. Ia juga meminta aparat hokum tidak pandang bulu dalam mengungkap kasus proyek dengan anggaran cukup besar itu.

“Menindak tanpa pandang bulu kepada siapapun yang mengakibatkan kerugian neggara,” tegas Muhidin.

Hingga berita ini ditulis kemarin sore, belum ada keterangan dari Pihak PUPR Kabupaten Donggala terkait pekerjaan peningkatan struktur jalan antara Masaengi – Apa Saloya tersebut. 

Hasil investigasi wartawan Media ini di lapangan aspal cukup sedikit, sementara itu Prime Coat yang seharusnya hitam pekat tampak cukup sedikit hingga berdampak pada kualitas lengketnya aspal yang tidak maksimal.

Selain itu, lapisan aspal tipis menimbulkan lapisan pondasi dasar timbul kepermukaan aspal sensite.

Selain kondisi ketebalan aspal diduga dipangkas, penggunaan material speksifikasi lapisan pondasi jalan diduga kuat semuanya mengunakan material tidak sesuai standar atau tidak melalui frekuensi pengujian pengendalian kepadatan dan kadar air paling sedikit harus satu pengujian. TUR

 

Pos terkait