PALU, MERCUSUAR – Palang Merah Indonesia (PMI) dituntut lebih berkarakter, professional, mandiri, dan dicintai masyarakat. Itulah sebabnya pentingnya PMI melakukan musyawarah kerja dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan.
Hal itu dikemukakan Ketua PMI Sulawesi Tengah, Hidayat Lamakarate dalam sambutan tertulisnya dibacakan Sekretaris PMI Sulteng, Sudirman Said pada pembukaan Musyawarah Kerja PMI Kota Palu di Palu Golden Hotel, Rabu (24/2/2021).
Hadir pula dari Federasi Palang Merah Internasional, Camelia Marinescu serta dari Bulan Sabit Merah Turki, Teyfik Cem Binatli dan Utku Kaytaz, Kepala OJK Sulteng, Kapolres Palu, Danlanal, pimpinan perbankan, anggota DPRD Kota Palu, para camat, dan lainnya.
Ketua PMI Sulteng mengatakan, ada dua tugas pokok PMI yang perlu diperhatikan. Pertama, penyediaan darah untuk masyarakat atau pasien di rumah sakit yang membutuhkan. Stok darah harus selalu tersedia.
Kedua adalah penanggulangan bencana alam. PMI harus selalu meningkatkan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi sewaktu-waktu terjadi bencana. Upaya yang dilakukan antara lain, selalu up date daerah rawan bencana. Kemudian melakukan pembinaan sumber daya manusia melalui kegiatan pelatihan Korps Suka Rela (KSR), Tenaga Suka rela (TSR), relawan Satgana, dan Sibat. Kemudian dipersiapkan sarana dan prasarana dan potensi yang dimiliki. Seperti tenda, alat dapur, alat transportasi, alat kedaruratan, dan lainnya.
Menurutnya, dengan demikian bilamana terjadi bencana, PMI terutama di tingkat kota/kabupaten tidak panik dalam penanganannya. Diharapkan dapat cepat, tepat, terkoordinasi, dan selamat terutama dalam penyelamatan jiwa manusia.
“Karena itulah kegiatan musyawarah kerja ini dilaksanakan sebelum musrenbang di tingkat kabupaten/kota dan kecamatan serta desa agar program yang disusun benar-benar tepat sasaran,” kata Ketua PMI Sulteng.
Sementara Plh. Wali Kota Palu, Asri sebelum membuka musyawarah kerja itu mengatakan, PMI Kota Palu harus lebih terorganisir dalam menjalankan urusan kemanusiaan sesuai kompetensi atau kemampuannya.
Di era demokrasi menuntut masyarakat untuk berpartisipasi, maka pengurus PMI Kota Palu harus mampu bertindak secara cepat, tanggap, inspirasi, fleksibel, mampu beradaptasi, berinovasi pada masyarakat. Demikian pula halnya dengan penggalangan untuk pendonor darah sukarela pada saat dibutuhkan.
Kepada pengurus PMI Kota Palu, ia mengucapkan terima kasih karena selama kepengurusan periode ini PMI Kota Palu dapat berjalan dengan baik. Asri juga menyampaikan harapannya agar Musyawarah Kerja PMI benar-benar dapat menghasilkan program kerja yang dapat terlaksana dengan baik dan sukses.
Musyawarah kerja yang dilaksanakan dalam rangka menyusun program kerja tahun berikutnya semoga dapat lebih meningkatkan kinerja dari Palang Merah Indonesia dan khususnya di Kota Palu karena kehadiran PMI sangat membantu pemerintah khususnya saat penanganan bencana alam maupun non alam, seperti bencana alam pada tanggal 28 September 2018 dan di masa sekarang saat terjadi pandemi Covid-19.MAN/ABS