PT Vale, ESDM, dan Upaya Kolektif Memulihkan Sumatera

PT Vale Indonesia Tbk sebagai bagian dari MIND ID bersama Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui program “ESDM Siaga Bencana”, menyalurkan bantuan bagi korban bencana alam di Sumatera. FOTO : HUMAS PT VALE

JAKARTA, MERCUSUAR – Pagi masih basah oleh gerimis ketika para petugas di Posko Bantuan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, mulai menata tumpukan kardus berisi bahan pangan, perlengkapan higienis, dan obat-obatan. Suara kontrol lalu lintas udara bersahutan dengan derap langkah relawan. Di sudut lain, truk logistik perlahan mengantre, siap mengantar bantuan ke wilayah-wilayah Sumatera yang baru saja dilanda bencana.

Di balik pemandangan yang seolah teratur itu, ada alur panjang koordinasi yang terjadi sejak beberapa hari sebelumnya alur yang mempertemukan pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga perusahaan tambang seperti PT Vale Indonesia Tbk yang menjadi bagian dari MIND ID. Melalui program ESDM Siaga Bencana yang digagas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), rantai kolaborasi ini bergerak cepat, mengalir melintasi provinsi, menembus batas sektor, dan pada akhirnya menjangkau mereka yang kehilangan rumah, sanak keluarga, atau rasa aman.

Pada 4 Desember 2025, titik pertama penyaluran bantuan dibuka di Posko Bencana Medan. Di sana, perwakilan BPBD Sumatera Utara, Cabang Dinas ESDM Sulawesi Selatan, serta perwakilan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menerima dukungan dari PT Vale. Koordinasi lintas provinsi ini menjadi penanda penting: bahwa bencana tak mengenal batas administratif, dan respons cepat membutuhkan jembatan kerjasama yang solid.

Dua hari kemudian, gelombang bantuan berikutnya bergerak melalui Jakarta. Di Lanud Halim Perdanakusuma yang menjadi pusat pengiriman nasional di bawah koordinasi Kementerian ESDM bantuan dari berbagai pihak disatukan sebelum diterbangkan ke daerah terdampak. Di posko itu, setiap kardus yang diberi label tujuan bukan sekadar.

Director & Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer PT Vale, Budiawansyah, menegaskan bahwa partisipasi perseroan dalam penanganan bencana bukan sekadar kewajiban moral, tetapi komitmen yang selaras dengan nilai CARES.

“Bantuan ini adalah wujud kepedulian dan tanggung jawab kami sebagai bagian dari masyarakat. Kami berharap dukungan ini dapat membantu meringankan beban para penyintas dan mempercepat proses pemulihan di wilayah terdampak. Semangat kolaborasi dalam ‘ESDM Siaga Bencana’ membuktikan bahwa penanganan bencana hanya bisa berjalan efektif ketika semua pihak bergerak bersama,” ujarnya.

PT Vale menyalurkan berbagai kebutuhan dasar—mulai dari bahan makanan, perlengkapan kebersihan, obat-obatan, hingga logistik lain yang dibutuhkan posko daerah. Prinsip Compassion, Accountability, Resilience, Excellence, dan Sustainability menjadi dasar setiap langkah, memastikan bahwa bantuan tidak hanya sampai, tetapi juga tepat sasaran.

Indonesia menghadapi intensitas bencana hidrometeorologi yang semakin tinggi. Banjir bandang, longsor, dan cuaca ekstrem kini menjadi bagian dari ritme tahunan yang harus diantisipasi. Dalam situasi ini, perusahaan memiliki ruang kontribusi yang jauh melampaui sekadar formalitas.

Keterlibatan PT Vale dalam ESDM Siaga Bencana menunjukkan bagaimana sektor industri dapat berperan strategis dalam membangun ketangguhan nasional. Mulai dari dukungan darurat hingga pemulihan jangka panjang, setiap elemen bantuan memiliki dampak langsung bagi masyarakat yang sedang berusaha bangkit.

Di dua titik penyerahan bantuan Medan dan Jakarta terlihat satu benang merah, kolaborasi. Ketika pemerintah daerah, kementerian, BPBD, dan korporasi menyatukan langkah, jalur distribusi menjadi lebih cepat, instrumen pendataan berjalan lebih rapi, dan jangkauan bantuan semakin luas.

Dari satu paket bantuan yang diantar ke satu keluarga, hingga jaringan relawan dan lembaga yang saling terhubung, pemulihan pasca bencana adalah perjalanan kolektif.

PT Vale Indonesia menegaskan akan terus berada dalam barisan itu mengulurkan tangan ketika bencana datang, memperkuat ketika masyarakat mulai membangun kembali, dan berdiri bersama ketika ketangguhan diuji. Sebab, di tengah rentannya kondisi alam, yang paling membuat Indonesia tetap tegak adalah solidaritas yang tak putus.TIN

Pos terkait