PT Vale Perkuat Akses Malili–Sulteng melalui Matano Belt Road

PT Vale Indonesia Tbk memperkuat kontribusin dalam pembangunan infrastruktur strategis di Sulawesi Selatan, melalui pembangunan Matano Belt Road serta penguatan ketahanan wilayah dari risiko bencana hidrometeorologi. FOTO: HUMAS PT VALE

MOROWALI UTARA, MERCUSUAR – PT Vale Indonesia Tbk memperkuat kontribusinya dalam pembangunan infrastruktur strategis di Sulawesi Selatan, melalui pembangunan Matano Belt Road serta penguatan ketahanan wilayah dari risiko bencana hidrometeorologi. Upaya itu dilakukan untuk mendorong konektivitas antar wilayah, pemerataan ekonomi, dan ketahanan lingkungan.

Matano Belt Road merupakan jalan provinsi strategis yang menghubungkan Malili, Nuha, hingga perbatasan Sulawesi Tengah di Kabupaten Morowali Utara (Morut). Jalur ini selama ini menjadi tantangan akses bagi masyarakat dan aktivitas ekonomi. Pembangunan jalan tersebut diharapkan memperlancar arus barang dan jasa serta membuka peluang pertumbuhan ekonomi baru yang lebih merata di wilayah Luwu Timur dan sekitarnya.

Wakil Presiden Direktur dan Chief Operation and Infrastructure Officer PT Vale Indonesia, Abu Ashar mengatakan pembangunan infrastruktur tidak hanya berkaitan dengan konektivitas fisik, tetapi juga membuka akses terhadap peluang ekonomi dan layanan publik. Ia menyebut Matano Belt Road dirancang untuk mendukung pertumbuhan wilayah secara berkelanjutan.

“Ketika akses terbuka, ekonomi bergerak dan layanan publik semakin dekat dengan masyarakat,” kata Abu Ashar usai menghadiri peletakan batu pertama proyek Matano Belt Road di Ussu, Senin (22/12/2025).

Pembangunan jalan ini menggunakan standar teknis dan keselamatan yang ketat untuk memastikan keamanan pengguna jalan. Infrastruktur tersebut juga diharapkan mendukung pengembangan sektor unggulan daerah, termasuk pariwisata Danau Matano yang memiliki potensi ekologi dan ekonomi bernilai global.

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menyatakan Matano Belt Road merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan sektor industri dalam mempercepat pembangunan daerah. Menurutnya, jalan tersebut akan menjadi jalur alternatif sekaligus akses utama yang memperkuat konektivitas Luwu Timur dengan wilayah sekitarnya.

Hal senada disampaikan Wakil Bupati Luwu Timur Hj. Puspawati Husler. Ia menyebut konektivitas dari Ussu hingga pesisir Danau Matano telah lama dinantikan masyarakat dan diyakini dapat membuka sentra ekonomi baru, khususnya di sektor pariwisata berkelanjutan.

Selain pembangunan jalan, PT Vale juga berkontribusi dalam penguatan ketahanan wilayah melalui proyek normalisasi Sungai Baliase di Kabupaten Luwu Utara. Kegiatan ini dilakukan dengan pengerukan sedimen untuk meningkatkan kapasitas aliran sungai dan mengurangi risiko banjir yang kerap berdampak pada masyarakat.

Normalisasi Sungai Baliase dirancang dengan pendekatan teknis hidraulika dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Proyek ini melengkapi upaya mitigasi banjir yang sebelumnya telah dilakukan PT Vale, termasuk dukungan penyediaan jumbo bag untuk penanganan darurat.

Melalui pembangunan Matano Belt Road dan normalisasi Sungai Baliase, PT Vale menegaskan perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendukung pembangunan Sulawesi Selatan yang lebih terhubung, tangguh terhadap risiko iklim, dan berdaya saing. TIN

Pos terkait