PALU, MERCUSUAR – Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan even Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF). Tahun ini event tersebut sudah memasuki tahun ke-10. Event syariah terbesar ini dilaksanakan sebagai fokus dalam mengembangkan ekonomi.
Salahsatu rangkaian event digelar BI Perwakilan Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan silaturahmi pesantren, Rabu (25/10/2023) di ruang Kasiromu Kantor Perwakilan BI Sulteng.
Kegiatan itu diikuti seluruh Pondok Pesantren (Ponpes) binaan BI Sulteng, secara langsung maupun hybrid.
Silaturahmi diikuti 12 Ponpes dari Kota Palu, Kabupaten Sigi, Parigi Moutong, Tolitoli, Banggai dan Kabupaten Morowali.
Deputi Kepala Perwakilan BI Sulteng, Gusri Wantoro saat membuka kegiatan, menyebut, pengembangan kemandirian ekonomi pesantren menjadi bagian dari strategi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia dalam mewujudkan pertumbuhan yang inklusif.
Menurutnya, BI telah menyertakan peran pesantren dalam salah satu pilar cetak biru pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yaitu penguatan ekonomi syariah melalui program peningkatan kelembagaan yang salah satunya melalui kemandirian ekonomi pesantren.
Dalam diskusi silaturahmi Ponpes ini, mengemuka sejumlah masukan tentang penguatan kemandirian ekonomi pesantren dan pentingnya kerjasama dalam membangun ekonomi syariah yang bisa dimulai dari Ponpes. Kerjasama dimaksud bertujuan agar menjadi sumber baru pertumbuhan ekonomi di Sulteng.
Pimpinan Ponpes dalam kegiatan itu mengapresiasi peran BI dalam mempelopori pengembangan ekonomi pesantren di Sulteng.
Untuk diketahui event ISEF sendiri akan berlangsung selama 5 hari yaitu pada tanggal 25 sampai 29 Oktober 2023 di Jakarta Convention Center dan akan diisi dengan berbagai acara mulai dari pameran produk halal, expo ekonomi pesantren, talkshow, business matching dan sejumlah kompetisi ekonomi syariah. */RES