RGE Group-Tanoto Foundation Bangun Sekolah di Dolo dan Sirenja

RGE Group

SIGI, MERCUSUAR – Perwakilan RGE Group dan Tanoto Foundation, Basrie Kamba mengatakan, gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi di Palu, Sigi, dan Donggala, Sulawesi Tengah, 28 September 2018 sangat mempengaruhi bidang pendidikan. Sesuai data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI mencatat bahwa 2.736 sekolah rusak, 20.000 guru, dan 100.000 murid terdampak.

“Akibatnya anak-anak harus belajar di tenda-tenda darurat dengan fasilitas seadanya dan berlangsung cukup lama,” katanya.

Hal itu dikemukakan pada peresmian dua sekolah bantuan RGE Group dan Tanoto Foundation di Dolo, Kabupaten Sigi, Kamis (27/2).

Royal Golden Eagle (RGE) Group adalah kelompok perusahaan global yang bergerak di bidang manufaktur berbasis sumber daya alam, dan Tanoto Foundation organisasi filantropi independen yang fokus di bidang pendidikan, turut mendukung upaya membangun kembali Sulawesi Tengah di bidang pendidikan.

Salah satu bentuk dukungannya adalah merekonstruksi SDN 05 Dolo, Kabupaten Sigi dan SDN 013 Sirenja, Kabupaten Donggala dengan total nilai konstruksi Rp 3.183.936.000. Kemudian  bantuan furnitur kelas dan perpustakaan untuk dua sekolah tersebut senilai total Rp 275.000.000.

Menurut Basrie Kemba, bantuan RGE Group dan Tanoto Foundation untuk bencana Sulawesi Tengah berupa aksi tanggap darurat bencana berupa bantuan yang didistribusikan melalui Yayasan Sayangi Tunas Cilik (Save The Children) sebesar Rp 750 juta. Kemudian dukungan psikososial untuk korban bencana sebesar Rp 250 juta.

Sementara dukungan pesawat Beechcraft selama 4 hari yang terbang dari Balikpapan ke Palu dan sebaliknya untuk mengangkut bantuan dan sukarelawan senilai Rp 1,3 miliar. 

Sementara Sitty Hasbia N. Zaenong, mewakili Gubernur Sulawesi Tengah, atas nama masyarakat menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas bantuan dari RGE Group dan Tanoto Foundation. Diharapkan bantuan ini  bisa dimanfaatkan dengan baik agar pelayanan pendidikan segera berjalan sebagaimana mestinya.

“Mewakili masyarakat yang terdampak dan atas nama pemerintah daerah Provinsi Sulawesi Tengah, saya mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Tanoto Foundation dan Royal Golden Eagle Group serta semua pihak yang begitu besar kepeduliannya terhadap pemulihan sektor pendidikan di Sigi dan Donggala yang terkena kerusakan akibat bencana 28 september 2018 yang lalu,” katanya.

Tentunya, dukungan perbaikan ini sangat berarti  bagi  anak-anak kita yang diharapkan pertama, dapat mengembalikan kelengkapan sarana prasarana-infrastruktur pendidikan, sehingga dapat langsung dimanfaatkan untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar sebagaimana  mestinya.

Kemudian, dengan bantuan ini ia berharap menjadi media trauma healing bagi warga sekolah, supaya lebih semangat dalam menuntut ilmu maupun dalam mendidik dan mengajar para siswa-siswi dalam iklim yang aman, tenang dan stabil. Diharapkan, apa yang sudah dilakukan Tanoto Foundation dan Royal Golden Eagle Group dapat memberi inspirasi kepada lembaga dan institusi lainnya dalam menjamin pemenuhan hak dan kebutuhan pendidikan anak-anak kita.

“Sebab anak dalam pandangan saya adalah tunas sekaligus potensi besar dari bangsa dan daerah ini. Di tangan mereka akan menerima kelanjutan tongkat estafet pembangunan,” katanya.

Gubernur juga mengharapkan semoga aset sekolah yang dibangun dapat terus dijaga dan dirawat dengan baik, supaya tetap berada dalam kondisi maksimal sebagai sarana penunjang belajar mengajar.

Ia mengimbau kepada semua pihak yang terkait agar terus memberi peran dukungannya secara maksimal bagi pemulihan pascabencana khususnya bagi dunia pendidikan, agar kualitasnya dapat  semakin maju dan berkembang. Pada gilirannya SDM Sulawesi Tengah mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.RIL

Pos terkait