Rusdy Mastura: Gubernur Nanti Harus Berjiwa Entrepreneur

rusy

BILA terpilih sebagai Gubernur Sulawesi Tengah nanti, Rusdy Mastura akan bekerja keras. Ia harus melampaui apa yang telah dicapai gubernur sekarang, Longki Djanggola. Itulah tekad Kak Cudy, panggilan akrab Rusdy Mastura untuk memenuhi keinginan masyarakat Sulawesi Tengah.

“Kalau saya terpilih memang harus bekerja keras. Masyarakat menginginkan Sulawesi Tengah yang punya potensi besar ini harus lebih baik dari sekarang ini. Siapa pun nanti yang terpilih, harus berbuat lebih maju dari sekarang. Itu tuntutan setiap pergantian pemimpin,” katanya dalam percakapannya dengan Mercusuar di Warkop Sudimari, Jalan Masjid Raya, Palu, Senin (13/7) siang.

Apa konsepnya untuk mencapai keinginan itu? Menurut Kak Cudy, seorang pemimpin harus berjiwa entreprenur. Itu bukan berarti pemerintahan dikelola seperti pengusaha. Namun, pemimpin harus selalu berpikir bagaimana untuk mendapatkan dana untuk berbuat sesuatu.

“Pemimpin harus inovatif, kreatif, dan berjiwa entrepreneur yang diterapkan dalam pemerintahan sehingga berhasil melakukan banyak kemajuan,” katanya.

Misalnya, ia akan selalu menggenjot bagaimana agar pendapatan asli daerah (PAD) selalu meningkat setiap tahun. Dari PAD harus ada yang bisa digunakan untuk kepentingan rakyat, jangan hanya habis untuk belanja pegawai.

Selain menggenjot PAD, Kak Cudy juga berpikir sebaiknya perusahaan-perusahaan di Sulawesi Tengah yang memiliki program CSR dihimpun dalam satu wadah. Sumber dana yang tidak masuk dalam APBD ini kemudian dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Misalnya, dapat digunakan membangun Puskesmas, rumah sakit, gedung olahraga, dan lainnya.

Makanya, pemimpin harus proaktif, karena kalau tidak proaktif dan antusias apapun urusannya akan jalan di tempat. Kemudian, di era kompetitif saat ini pemimpin juga harus probisnis. Probisnis ini relasinya ke marketing banyak sekali.
“Jadi, paradigma seorang pemimpin dulu adalah efisiensi, produktivitas dan profesionalisme. Tapi sekarang inovasi, kreatif dan enterpreneur adalah cara berpikir baru seorang pemimpin inovatif yang dapat membuat daerahnya maju,” katanya.
“Semuanya (kemajuan) bisa dirasakan di berbagai sektor, mulai kesehatan, pendidikan, pengentasan kemiskinan, pariwisata, perdagangan sampai investasi,” tambah Kak Cudy, lalu menyeruput kopi susu yang ada di depannya.

Didesak Ahmad Ali

Kali ini Kak Cudy kedua kalinya ikut bertarung dalam pemilihan Gubernur Sulteng. Empat tahun lalu ia bersaing dengan temannya sendiri, Longki Djanggola dan lolos untuk periode kedua.

Ia menceritakan bagaimana sampai kali ini ingin maju lagi. Padahal, menurutnya sebenarnya sudah tidak ingin lagi berkompetisi untuk kursi Gubernur Sulteng.

“Sekali waktu saya dipanggil Ahmad Ali di Jakarta. Saya disuruh maju bersaing dalam pemilihan gubernur. Saya bilang kasih orang lain saja. Tidak, Kak Cudy harus maju,” katanya.

Saat itu ia tidak langsung mengiakan, ia harus pikir-pikir dulu. Tetapi karena desakan dari Ahmad Ali terus-menerus, akhirnya ia membulatkan tekad untuk maju dengan syarat mendpatkan dukungan penuh termasuk biaya.

Kemudian ia disodorkan nama untuk wakilnya. Ia tolak. Tetapi ketika disebut nama Ma’mun Amir, ia langsung menyetujuinya. Jadilah kini bakal calon gubernur Rusdy Mastura berpasangan dengan Ma’mun Amir sebagai wakilnya.

Pengalaman pemilihan lalu, sampai kini ia mengaku tetap merawat hubungan dengan pemilihnya yang lalu. Kemarin, ia baru saja pulang melakukan perjalanan ke beberapa daerah untuk menemui pemilihnya yang lalu.

Kak Cudy menilai, pembatasan massa pada saat kampanye nanti hanya sekitar 50 orang dan tak ada konvoi, sangat bagus. Pengerahan massa cukup berisiko. Karenanya, ia menyiasati hal itu dengan kunjungan door to door serta bermain di media sosial.

Ia optimistis bisa mendapatkan amanah rakyat dalam pilkada serentak kali ini. Wali Kota Palu dua periode itu mengaku telah bekerja maksimal selama beberapa bulan terakhir. Intinya, dengan bekerja maksimal walaupun pun nantinya kalah, harus tetap terima dengan lapang dada karena ini proses demokrasi.
“Kalah menang tetap kita bersyukur karena itu amanah rakyat, untuk membangun daerah ini lebih baik ke depannya,” katanya.
Menurut dia, Pilkada merupakan wujud demokrasi sehingga harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Ia berharap masyarakat menyalurkan hak pilih sesuai dengan hati nurani agar mendapatkan pemimpin yang sesuai dengan harapan.
“Mari kita bangun demokrasi ini, karena sangat mahal dan melelahkan,” katanya.TASMAN BANTO

Pos terkait