PALU, MERCUSUAR – Semua hotel di Palu tiarap, tidak ada kegiatan seperti biasanya. Karena tidak ada tamu, kebanyakan karyawannya dirumahkan tanpa batas waktu yang ditentukan.
General Manager Hotel Amazing and Resort, Ali Maheki yang dihubungi Mercusuar menjelaskan, wabah virus Corona (Covid-19) berdampak pada menurunnya bisnis hotel dan restoran di Palu. Beberapa hotel sudah tutup dan merumahkan karyawannya.
“Tamu hotel tak ada saat ini. Begitu juga konsumen yang makan dan minum di restoran dan cafe hotel tidak ada karena dampak wabah Covid-19. Akibatnya hotel harus tutup,” kata pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulteng itu, Rabu (1/4).
Dikatakan, dengan kondisi sekarang ini siapa yang mau menginap. Buat acara tidak boleh, karenanya manajemen hotel tidak kuat. “Okupansi mungkin tinggal 2 persen atau 3 persen,” katanya.
Ia menjelaskan market hunian kamar hotel didominasi oleh wisatawan dan perjalanan dinas. Dengan kondisi ini, sudah tidak ada perjalanan. Apalagi saat tidak ada tamu, semua kewajiban perusahaan tetap harus dibayar mulai listrik, air, dan pajak.
Mengenai nasib karyawan, Ali menyebut sudah beberapa hotel merumahkan karyawannya. Data yang masuk ke PHRI, Hotel Best Western merumahkan 83 orang karyawannya. Sementara Lawahba merumahkan 17 orang karyawnnya. Hotel Sentral merumhakan lima orang karyawannya.
Khusus Hotel Amazing menurut Ali, siap juga dirumahkan. Namun owner meminta tidak usah dirumahkan. Karyawan yang mau masuk ke hotel silakan yang tidak mau juga tidak apa-apa. Namun karyawan kompak untuk tiap hari ke hotel.
“Ya, hanya kerja bersih-berih hotel saja. Atau, beberapa karyawan laki-laki yang hobi memancing turun memancing. Hasil tangkapannya dinikmati semua karyawan,” kata Ali.
Menurutnya, para karyawan pasti tetap akan menerima gaji hanya saja tidak seperti bulan-bulan sebelumnya karena sama sekali tidak punya pemasukkan. “Tetapi yang jelas semua karyawan akan menerima tunjangan hari raya penuh seperti tahun-tahun sebelumnya. Itu sudah dijanjikan owner,” kata Ali.
Beruntung hotenya berada di pinggir laut. Kemarin misalnya, empat orang karyawan turun memancing yang kebetulan hotelnya di pinggir laut. Hanya beberapa jam memancing, mereka mendapatkan beberapa ekor ikan. Hasil tangkapan itulah yang diolah dan menjadi menu makanan karyawan termasuk dua wartawan yang hadir.
“Setiap hari karyawan turun memancing dan pasti mereka membawa pulang ikan. Hasil tangkapan itulah yang mereka nikmati juga,” kata Ali yang juga hobi memancing.MAN