Sulteng Dorong Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional

pemerintah
Asistem II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kantor Gubernur Sulteng, Elim Somba (kiri) membuka pasar murah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional di Palu, Selasa (10/11). Foto Antara/Anas Masa

PALU, MERCUSUAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah terus mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional dengan menggerakkan semua kekuatan ekonomi di daerah ini termasuk pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta melaksanakan pasar murah.
Asistem II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Bunga Elim Somba mewakili Gubernur Longki Djanggola di lokasi pasar murah di Palu, Selasa (10/11/2020) mengatakan pemerintah daerah terus mendorong kegiatan UMKM kembali bangkit setelah sebelumnya sangat terdampak pandemi Covid-19.
UMKM perlu mendapat perhatian pemerintah di masa pandemi seperti sekarang ini, sebab jika usaha jalan, niscaya dapat mempercepat pemulihan ekonomi secara nasional, termasuk di provinsi ini.
Selain mendorong kegiatan UMKM, Pemprov Sulteng juga melaksanakan pasar murah dalam rangka memulihkan ekonomi nasional dan membantu meringankan beban masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari.
Menurut dia, dampak dari pandemi Covid-19 telah mengakibatkat daya beli masyarakat berkurang.
Kemampuan daya beli masyarakat selama masa pandemi Covid-19 dan adaptasi kebiasaan baru bagaimanapun menurun, sementara di sisi lain kebutuhan hidup semakin meningkat.
Salah satu bentuk dari perhatian dan kepedulian pemerintah, maka dilaksanakannya pasar murah dengan bekerja sama beberapa pihak terkait seperti BUMN, UMKM, IKM,distributor, retail modern dan juga instansi terkait lainnya.
Dengan kegiatan ini, pemerintah berharap masyarakat sekitarnya dapat memanfaatkan dengan berbelanja berbagai kebutuhan dan keperluan sehari-hari mengingat harga yang ditawarkan pedagang cukup murah.
Rata-rata harga barang/bahan yang dijual di pasar murah,relatif lebih murah dibandingkan dengan di pasaran umum, sebab pemerintah memberi subsidi terhadap beberapa bahan kebutuhan pokok.
Selain itu, juga, kata Elim, pihak Bank Indonesia memberikan subsidi transportasi barang bagi semua yang terlibat dalam kegiatan pasar murah.
Sementara Kepala Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng Richard Arnaldo mengatakan kegiatan pasar murah tersebut awalnya dijadwalkan berlangsung Oktober 2020.
Namun, karena satu dan lainya hal, ditunda dan baru dapat dilaksanakan pada awal November 2020.
Ia menjelaskan di pasar murah itu harga barang kebutuhan pokok sesuai harga standar penjualan distributor, artinya, harga yang berlaku di pasar murah jauh lebih murah dari harga di pasaran
Misalkan, tepung terigu dijual Bulog Sulteng hanya Rp 8.000/kg, minyak goreng Rp11.000/liter, beras medium Rp 8.500/kg dan beras premium Rp 9.700/kg.
Telur ayam, ikan bandeng cabut duri, daging sapi beku, daging ayam beku, susu kaleng, kue kering dan kebutuhan lainnya.
Sejumlah warga menyambut gembira kegiatan itu karena menghadapi pandemi Covid-19, mereka sedikit kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Lagi pula, kata Ny Asni, ada beberapa komoditi yang dibutuhkan masyarakat cenderung naik seperti bawang merah, minyak goreng dan cabai.
Hal senada juga disampaikan Ny Rusdi. Ia mengatakan pasar murah yang dilaksanakan Pemprov Sulteng sangat membantu masyarakat, sebab harganya relatif murah.ANT/BOB

 

Pos terkait