Sulteng Sumbang Kenaikan Kasus Covid-19

Ops Yustisi (2)
Sejumlah Warga mendapat sanksi membersihkan lingkungan karena kedaptan tidak ,menggunakan Masker saat beraktivitas diu luar rumah, saat pelaksanaan Operasi yustisi di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Ujuna, beberapa waktu lalu. Foto: AMAR SAKTI/MS

PALU, MERCUSUAR – Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, secara nasional terjadi kenaikan kasus Covid-19 hingga 3,9 persen dibandingkan pekan sebelumnya.
Kenaikan tersebut disumbangkan oleh lima provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi, yaitu DKI Jakarta, Riau, Jawa Timur, DI Yogyakarta, dan Sulawesi Tengah.

Wiku Adisasmito menjelaskan, kasus positif Covid-19 mengalami penambahan sebanyak 4.192 kasus pada Selasa (24/11).
“Pada 24 November 2020 terjadi penambahan kasus positif sebanyak 4.192, jumlah kasus aktif mencapai 64.878 kasus atau 12,8 persen, sedangkan kasus aktif dunia 28,49 persen,” ujar Wiku dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (24/11).
Dia mengatakan secara kumulatif jumlah kasus sembuh di Indonesia mencapai 425.313 atau 84 persen, sementara kasus sembuh dunia adalah 69,15 persen.
Adapun jumlah kasus meninggal di Tanah Air sebanyak 16.111 kasus atau 3,2 persen, sedangkan kasus meninggal dunia 2,36 persen.

Sementara Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) Covid-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Moh. Haris Kariming menjelaskan, kasus kumulatif positif Covid-19 di Sulteng sebanyak 1.632 orang setelah Selasa (24/11) kemarin terkonfirmasi positif bertambah 81 orang.

Haris menjelaskan, 81 orang itu tersebar di Kota Palu 14 orang, Morowali 6 orang, Bangkep 31 orang, Poso 18 orang, Sigi 5 orang, Tolitoli 4 orang, dan Buol, Morut, dan Balut masing-masing 1 orang.

Sementara itu menurutnya kumulatif sembuh dari covid-19 mencapai 969 orang setelah kemarin bertambah 11 orang yang sembuh. Pasien yang sembuh dari Palu 5 orang, Sigi 1 orang, Donggala 2 orang, dan Balut, Parigi Moutong serta Tolitoli masing-masing 1 orang.

Sementara itu sehari sebelumnya dua pasien Covid-19 di Banggai dan satu pasien di Palu dinyatakan meninggal dunia. Secara kumulatif pasien Covid-19 yang meninggal dunia hingga kini berjumlah 62 orang.

Saat ini Haris menerangkan 601 pasien masih menjalani isolasi secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat.

Haris mengimbau masyarakat agar mendukung tim pengawas Dinas Kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19.

“Langkah tersebut sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan di Sulteng,” katanya.
Ia juga mengatakan, tak pernah bosan untuk selalu mengingatkan agar masyarakat benar-benar patuh dengan protokol kesehatan. Bila keluar rumah, katanya, jangan lupa memakai masker. Hindari di tempat-tempat berkerumun, menjaga jarak, serta rajin mencuci tangan.

Prokes Belum Maksimal

Sementara itu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu, Rusman Ramli menilai penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran Covid-19 di Palu belum maksimal.

Anggota Komisi A DPRD Kota Palu itu menyatakan kondisi itu terlihat jelas dari penambahan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 harian yang jauh lebih banyak daripada jumlah kasus Covid-19 yang sembuh.

“Penerapan disiplin protokol kesehatan sebagai agenda pencegahan Covid-19 di Kota Palu masih harus dimaksimalkan karena tingkat kepatuhan masyarakat dalam melaksanakannya masih rendah,” kata Rusman di Palu.

Oleh sebab itu, lanjutnya, salah satu langkah atau cara yang mesti dilakukan Pemkot Palu, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 dan pihak terkait untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dengan membuat suatu regulasi yang tidak memuat sanksi namun memuat apresiasi atau penghargaan.

“Misalnya memberikan penghargaan kepada Rukun Tetangga/Rukun Warga (RT/RE) yang patuh melaksanakan Protokol Covid-19,” ujarnya.

Regulasi tersebut ia akui memang berbeda dari regulasi pada umumnya yang memuat sanksi bagi para pelanggar namun ia yakin regulasi seperti itu dapat mendorong kemauan masyarakat agar patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Selain ajakan dan imbauan agat terus menerapkan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Kemudian koordinasi antarpihak perlu ditingkatkan,” tambahnya.

Bila perlu, Rusman meminta Pemkot Palu agar menjamin kerja sama dengan perguruan tinggi di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) tersebut untuk merekrut relawan Covid-19 sampai di tingkat RT.

Seperti yang dilakukan banyak pemerintah daerah lainnya di Indonesia. Menurutnya, keberadaan relawan Covid-19 berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga patuh dan disiplin menetapkan protokol kesehatan.

“Sudah banyak daerah yang melakukan itu dan berhasil,” ucapnya.MAN/ANT

Pos terkait