Terus Berbenah Menuju Kota untuk Semua

C. Penguatan karakter kebangsaan melalui pendidikan agama dan budaya, melalui pembinaan keagamaan bagi peserta didik SD diluar jam sekolah, melalui program Palu Kana Mapande, penambahan pembelajaran agama tingkat SD dan SMP, penggunaan atribut  budaya tradisional setiap hari kamis dan pengembangan seni budaya nusantara.

D. Kelurahan inovasi unggul dan mandiri berbasis IPTEK bagi kemandirian ekonomi kerakyatan.

Dilakukan melalui serangkaian penguatan sumberdaya manusia, penguatan IKM, pengembangan IKM dan perbaikan produksi.Terdapat 18 tematik aplikasi teknologi, 37 kelompok dan 256 orang terlatih.

Aplikaksi teknologi tersebut yaitu sebagai wadah pengembangan ekonomi kerakyatan berdasarkan potensi sumberdaya lokal setempat, terdiri dari :

  • Tenun ikat bomba di Baiya dan Pantolon Boya
  • Pengolahan aneka kripik di Talise
  • Kerajinan alat musik di Lolu Selatan
  • Pengolahan limbah sampah di Tondo
  • Kerajinan bambu di Silae dan Tatura Utara
  • Kerajinan rotan di Kayumalue Ngapa
  • Pengolahan batu alam/Batu potong di Donggala Kodi, Duyu dan Kabonena
  • Pengolahan daun silar di Kayumalue Ngapa dan Lambara
  • Pakan ternak berbasis home industri di Panau, Pengawu, Kabonena, Duyu, Taipa, Tanamodindi, Lasoani, Petobo, Layana Indah
  • Pengelolaan pakanikan berbasis home industri di Balaroa dan Kabonena
  • Kerajinan limbah kelapa di Lambara
  • Pengelolaan bawang goreng di Talise Valangguni
  • Kerajinan gerabah di Pengawu
  • Kerajinan sandal hotel di Talise Valangguni
  • Kerajinan limbah tali kepal di Pantoloan
  • Kerajinan kulit di Duyu
  • Produksi konveksi di Tatura Utara dan
  • Teknologi kerajinan bean bag.

Pembiayaan yang digunakan yaitu Rp4.910.254.000 (2017), Rp6.879.603.129 (2018) dan Rp6.848.423.070 (2019).

Pengembangan hortikultura, dalam bentuk pembukaan lahan pertanian produktif, melalui penyediaan bibit, seperti kentang,markisa, sirsak, alpukat, durian, manggis, cabe, kemiri, serta pembangunan sarana produksi seperti pembangunan bak air dan  gudang benih.  Dengan alokasi pembiayaan Rp4.003.283.000 (2017), Rp12.821.515.116 (2018) dan Rp9.961.235.268 (2019).

Budidaya Perikanan darat, dikembangkan selain sebagai konservasi sumber daya air juga untuk membuka lapangan kerja, dilakukan dalam bentuk kegiatan bantuan saprodi dan bantuan budidaya perikanan.Dengan alokasi pembiayaan Rp740.700.400 (2018), Rp2.341.178.300 (2018) dan Rp2.341.178.300 (2019).

Juga dilakukan pemberdayaan dalam rangka penanggulangan kemiskinan, melalui kegiatan ekonomi produktif, pendampingan dalam merintis serta pengembangan usaha serta pengembangan keterampilan teknis anggota, dilakukan melalui pembentukan kelompok usaha bersama (KUBE), dengan jumlah sebanyak 72 kelompok dan pembiayaan Rp960.000.000 (2016), bantuan bagi 28 kelompok dengan alokasi pembiayaan Rp. 1.229.169.394 (2019) serta 176 kelompok dan 880 orang dengan alokasi pembiyaan Rp5.026.278.588 (2020).*

Beberapa Prestasi Pemerintah Kota Palu :

Pos terkait