PETANI bawang merah di Desa Sidera, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi termasuk beruntung. Mereka didampingi dan dilatih tiga akademisi dari Universitas Tadulako yang melakukan pengabdian kepada masyarakat. Ketiganya adalah Dr. Ir. Bahrudin, MP, Dr. Ir. Muhammad Ansar, MP, dan Prof. Dr. Ir. Fathurrahman, MP.
Ketiganya melakukan penyuluhan dan pelatihan ke petani. Mereka menilai, pentingnya penerapan Standard Operating Procedure (SOP) dalam mengembangkan budidaya bawang merah di Desa Sidera.
Pendampingan diawali dengan petani membentuk kelompok tani yang disebut Gapoktan Siaga awal juli 2020. “Dalam beberapa kali pertemuan sebelum penyuluhan, banyak pertanyaan yang dikemukakan petani. Ini berarti banyak yang ingin diketahui para petani soal budidaya bawang merah,” kata Bahrudin kepada Mercusuar.
Para petani bawang dilatih membuat pupuk organik. Anggota Gapoktan Siaga juga menyediakan tempat produksi pupuk organic dan tenaga kerja untuk pengumpulan bahan-bahan serta peralatan yang diperlukan. Kemudian Gapoktan Siaga juga menyediakan lahantempat demplot, dan menyediakan tenaga kerja selama proses budidaya dengan SOP budidaya bawang merah varietas LembahPalu.
“Penyuluhan dan pelatihan dilakukan pertengahan Juli 2020 di rumah Ketua Gapoktan Siaga di Dusun Bulopountu Jaya, Desa Sidera,” kata Bahrudin.
Pengadaan bahan dan peralatan untuk penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk organic dan pestisida nabati, yaitu ember plastik, baskom, EM4, handsprayer, gembor, thermometer batang, gayung, batang pengaduk adonan, pacul, sekop, garpu, selang, kincir dan lainnya disiapkan oleh tim pengabdi. Sedangkan bahan-bahan untuk pembuatan pupuk bokashi dan insektisida alami seperti sisa-sisa tanaman, pupuk kandang dan bahan-bahan untuk pembuatan pestisida alami disiapkan anggota Gapoktan Siaga sebagai kelompok tani mitra.
Dijelaskan, budidaya bawang merah varietas Lembah Palu sesuai SOP harus menggunakan pupuk organik agar pertumbuhan tanaman dan hasil umbinya lebih baik dan memenuhi persyaratan pasar. Sumber pupuk organic utamanya berasal dari pupuk kandang ternak sapi, ayam, atau kambing.
Dalam kegiatan penyuluhan ditekankan pentingnya pengelolaan dan pemanfaatan limbah pertanian untuk mendukung penerapan SOP teknologi budidaya bawang merah. Penyuluhan dilakukan awal Agustus di rumah Ketua Gapoktan Siaga di Bulupontua Jaya, Desa Sidera sebanyak 20 orang. Selain anggota juga terdapat mahasiswa pendamping dan tim pelaksana pengabdian dari Fakultas Pertanian Untad.MAN