Unggul Sementara, Cudi Buktikan Diri ‘Mahathirnya’ Sulteng

Cudi
Pasangan Rusdi Mastura dan Ma’mun Amir, calon Gubernur Sulawesi Tengah.

Hasil Poltracking:

Hidayat-Bartho: 39,25 persen suara

Rusdy-Ma’mun: 60,75 persen suara

Hasil Charta Politica:

Hidayat-Bartho: 41,13 persen suara

Rusdy-Ma’mun: 58,88 persen suara

 

PALU, MERCUSUAR – Rusdy Mastura, layaknya mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, kembali memenangkan pertarungan politik di usia tuanya.

Setelah gagal lima tahun lalu merebut kursi gubernur Sulteng, berdasarkan perhitungan sementara mantan Wali Kota Palu dua periode ini, berhasil meraup suara di atas lima puluh persen, mengalahkan pasangan Hidayat Lamakarate- Bartholomeus Tandigala.

Rusdy  Mastura atau akrab disapa Cudi yang kini berusia 70 tahun, akan tercatat sebagai Gubernur tertua Sulteng saat dilantik. Keberhasilan Cudi sebagai politisi senior, menggambarkan usia bukan halangan untuk mencapai tampuk kekuasaan.

Sebelum Cudi, dunia juga mencatat beberapa pemimpin Negara berusia sepuh saat pemilihan.

Joe Biden (78) menang Piklpres Amerika Serikat. Ia mengantongi sekira 71,2 juta suara. Ia memiliki 50,3 persen dari semua suara yang dihitung sejauh ini, dibandingkan dengan 48,1 persen dari Presiden petahana Donald Trump. Angka tersebut melampaui rekor Barack Obama pada Pilpres 2008 yang mengumpulkan 69,4 juta suara untuk menang.

Sebelum Biden, ada beberapa sosok senior juga memenangkan pertarungan. Sebutlah Mahathir Mohamad. Di usia 92 tahun, ia memenangkan perebutan Perdana Menteri Malaysia.

Pemimpin Afrika Selatan Nelson Mandela juga sosok sepuh, saat dilantik menjadi presiden pada 10 Mei 1994. Saat itu, pencinta batik Indonesia itu telah berusia 75 tahun.

Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi baru terpilih sebagai presiden di usia 88 tahun pada pemilu tahun 2014 silam.

Hasil hitung cepat atau quick count sementara dari Poltracking pada Rabu (9/12/2020) hingga pukul 16.00 WIB untuk Pilkada Sulawesi Tengah 2020 menunjukkan pasangan calon nomor urut 2, Rusdy Mastura dan Ma’mun Amir, unggul.

Hasil sementara, Rusdy-Ma’mun mendapat 60,75 persen suara. Sedangkan calon nomor urut 1, Hidayat Lamakarate dan Bartholomeus Tandigala, mendapat 39,25 persen suara.

Suara yang masuk baru 79,60 persen. Hitung cepat ini ditayangkan langsung oleh Kompas TV. Hasil quick count ini bukan hasil resmi. KPU nantinya akan melakukan rekapitulasi secara berjenjang untuk menetapkan pemenang Pilkada Sulawesi Tengah 2020.

Peneliti Poltracking, Faisal yang dihubungi via WhatApp menyampaikan bahwa data yang sudah masuk 81,80 persen, itu sudah tidak akan berubah lagi

“Data yang masuk itu nggak akan ada perubahan lagi, untuk kemenangan pasangan Rusdy – Ma’mun di Pilkada Sulteng,” tandasnya.

Sementara Charta Politica juga menggelar hitung cepat atau quick count Pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah (Pilgub Sulteng). Perhitungan sementara, pasangan calon (paslon) Rusdy Mastura-Ma’mun Amin unggul dibandingkan paslon Hidayat Lamakarate-Bartholomeus Tandigala.

Hingga pukul 16.31 WIB dengan 82,33% data yang sudah masuk, Rabu (9/12/2020), Rusdy Mastura-Ma’mun Amir: 58,88%. Sementara Hidayat Lamakarate-Bartholomeus Tandigala: 41,13%.

 

Quick count atau hitung cepat adalah metode verifikasi hasil pemilihan kepala daerah yang dilakukan dengan menghitung persentase hasil pemilu di tempat pemungutan suara (TPS) yang dijadikan sampel. Hasil quick count ini merupakan hasil sementara.

Hingga saat ini, data terbaru masih masuk ke lembaga survei yang mengadakan quick count. Proses penghitungan suara masih berlangsung di sejumlah TPS.

Rusdi Mastura merupakan mantan Wali Kota Palu dua periode 2005-2010 dan 2010-2015. Sementara Hidayat Lamakarate merupakan mantan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulteng.

Pilkada Sulawesi Tengah 2020 diikuti dua pasangan calon yaitu Hidayat-Bartholomeus dan Rusdy-Ma’mun. Hidayat-Bartholomeus diusung PDI-P dan Gerindra. Rusdy -Ma’mun diusung Partai Nasdem, Partai Golkar, PKB, PKS, Partai Demokrat, Perindo, PAN, Partai Hanura, dan PPP.

Antusias ke TPS

Di tengah pandemi Covid-19, warga Palu antusias menuju tempat pemungutan suara (TPS) untuk memberikan suara mereka kepada pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur Sulteng dan Wali Kota/Wakil Wali Kota Palu pada pilkada serentak yang berlangsung 9 Desember 2020.
Pantauan di sejumlah TPS yang ada di wilayah Palu dan sekitarnya, Rabu, banyak warga sebelum pemungutan suara dimulai, bahkan sudah datang lebih awal.
“Saya dan suami sekitar pukul 06.30 Wita sadah datang ke TPS karena sudah tak sabar mencoblos,” kata Agustina Sapang, warga di Kelurahan Tatura Selatan itu.
Ia mengatakan sengaja datang lebih awal supaya bisa melihat pasangan calon gubernur/wakil gubernur dan wali kota/wakil wali kota yang akan dipilihnya.
“Takut jangan sampai salah pilih,” kata ibu rumah tangga tersebut.
Ia dan suaminya memilih di TPS-5 Jalan Kancil Bawah, Kecamatan Palu Selatan.
Suasana sama juga terlihat di TPS 9 masih dalam wilayah Kelurahan Tatura Selatan. Di TPS itu juga banyak warga yang datang lebih awal.
Mereka rata-rata datang lebih cepat sebelum pemungutan suara di mulai agar masih ada kesempatan mengenal para pasangan calon yang akan dipilihnya.
Baik warga sebagai pemilih maupun petugas KPPS di TPS tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 sebagaimana yang telah ditetapkan pemerintah demi mencegah penyebaran virus corona.
Warga menggunakan masker dan juga sarung tangan saat akan masuk ke dalam TPS. Juga di pintu masuk setiap pemilih terlebih dahulu menjalani pemeriksaan suhu tubuh oleh petugas TPS setempat.
Usai mencoblos, mereka menjalani tetes tinta dengan menggunakan pipet, lalu kemudian mencuci tangan barulah meninggalkan TPS. Jika ada warga yang datang tanpa memakai masker, maka petugas menyuruh pulang mengambil masker baru bersangkutan diperbolehkan untuk masuk mencoblos.
Hal itu sudah merupakan ketentuan yang tidak bisa diabaikan, kata Ketua KPPS TPS 5 Kelurahan Tatura Selatan Yusak Lamarua.MAN/TMU

Pos terkait