PALU, MERCUSUAR – Universitas Tadulako (Untad) lewat Untad Peduli, akan menyalurkan bantuan kepada korban banjir bandang di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Bantuan yang disalurkan dalam bentuk peralatan dapur dan rumah tangga, seperti kompor, belanga, wajan, ember, piring, dan lain sebagainya.
Koordinator Untad Peduli, Drs. Samsumarlin, M.Si, Selasa (4/8/2020) mengatakan, setelah banjir bandang menerjang Masamba, Untad Peduli membuka rekening donasi dan dalam dua Minggu, berhasil mengumpulkan anggaran sebesar Rp41 juta. Anggaran inilah yang disalurkan dalam bentuk bantuan peralatan dapur, berdasarkan dengan assessment teman-teman dari pegawai dan dosen yang sudah turun lebih awal ke Masamba.
“Saat ini yang paling dibutuhkan itu adalah peralatan dapur dan rumah tangga, sehingga dana yang kami dapatkan itu memang difokuskan untuk pengadaan alat-alat dapur seperti yang kita lihat sekarang ini,” ujar Samsumarlin.
Lanjut Samsumarlin, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan bupati melalui ajudannya. Tim ini sendiri akan diterima pada 6 Agustus di Masamba.
“Rencananya, besok (hari ini red.), bantuan ini akan kami berangkatkan, sebanyak 14 tim, dengan menggunakan bus Untad dan dua mobil operasional,” ujarnya.
Bantuan ini sendiri menurut Samsumarlin, akan diserahkan kepada pemerintah kabupaten setempat, untuk kemudian disalurkan kepada korban bencana di sana, sesuai mekanisme yang telah ditetapkan oleh pemkab.
Menurut Samsumarlin, sebelum Untad Peduli, sudah ada komunitas-komunitas yang turun dan mahasiswa, baik dari fakultas, jurusan, maupun program studi, yang lebih awal turun untuk melakukan aksi sosial di Masamba. Untad Peduli sendiri kata dia, masih membuka rekening donasi untuk penyaluran bantuan pada korban bencana, tidak hanya Masamba, tetapi juga di daerah lainnya. Bagi pihak yang hendak berdonasi, dapat disalurkan melalui Rekening BNI: 0978801226 a.n. Universitas Tadulako Peduli.
Sementara itu, Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP, dalam arahannya usai menyerahkan secara simbolis bantuan kepada tim Untad Peduli mengatakan, kita belajar dari pengalaman bencana dua tahun lalu, di mana saat kita dilanda bencana, banyak yang mengulurkan tangan untuk membantu kita. Pengalaman ini kata dia, yang harus kita jadikan pelajaran untuk lebih peka dengan sesama. JEF