KEPALA Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, dr I Komang Adi Sujendra menyebut peserta vaksinasi di Sulawesi Tengah masih rendah. Karenanya, semua pihak harus ikut mendorong agar warga mengikuti vaksinasi.
Hal itu dikemukakan di sela-sela vaksinasi yang digelar BEI dan OJK Sulteng di JCC Palu, Sabtu (29/10)
“Kami menyambut gembira atas peran partisipasi semua komponen bangsa, termasuk sektor Industri Jasa Keuangan (IJK) untuk menggerakkan masyakat agar sadar berpartisipasi untuk mengikuti kegiatan vaksinasi mancapai herd immunity,” katanya.
Data masyarakat yang divaksinasi sudah ada sistemnya, capaiannya dilaporkan lewat sistem itu. Cuma kadang ada kendala di signal, jadi kadang diinput manual lebih dahulu, kemudian diinput kemudian. Di situ kadang-kadang ada selisih sedikit, tapi lambat laun pasti akan serasi.
“Sampai saat ini, yang masuk ke saya totalnya 38,2 persen tingkat vaksinasi dosis I untuk seluruh Sulteng, orang yang divaksin 815.364 orang. Dosis kedua 21,9 persen, tapi itu orang yang sama dari dosis I, orangnya berjumlah 468.167,” katanya.
“Ya masih rendah, makanya semua sektor ini masih semangat untuk vaksinasi. Ini memang perlu perjuangan, karena masyarakat kita banyak juga di daerah terpencil, di pegunngan, di pulau-pulau, belum lagi faktor-faktor yang lain yang memungkinkan orang masih belum tersentuh vaksinasi. Sulteng memang startbelakangan di banding provinsi lain,” katanya.
Target kita itu herd immunity 70 sampai 80 persen, sekitar 2 juuta lebih masyarakat, populasi kita kan sekitar tiga jutaan. Jadi harus dicapai itu, paling tidak 70 persen, itu sudah lumayan. Kalau 100 persen malah lebih bagus lagi.
Tapi ketersediaan vaksin juga penting, kalau berperang, peluru tanpa senjata, apa yang mau ditembakkan gitu. Saat ini, vaksin saja sudah mau kosong lagi, mudah-mudahan rentang waktu kosongnya tidak panjang.MAN