DONGGALA, MERCUSUAR – Selasa 12 Agustus 2025 Kabupten Donggala berulang tahun ke-73 dengan membawa segudang harapan baru dari duet kepemimpinan Bupati Vera Elena Laruni dan Wakil Bupati Taufik M. Burhan, yang dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta pada Kamis 20 Februari 2025.
Kabupaten Donggala yang berusia lebih tua dari Provinsi Sulawesi Tengah (61 tahun), telah beranak 4 kali, yaitu melahirkan Kabupaten Buol Tolitoli (10/12/1960), Kota Palu (27/9/1978), Kabupaten Parigi Moutong(10/4/2002) dan Kabupaten Sigi (24/6/2008), bahkan telah bercucu Kabupaten Buol (12/10/1999) pemekaran dari Kabupaten Buol Tolitoli.
Kekahawatiran sebagian orang pada Kabupaten Donggala akan mati melahirkan, ternyata sampai saat ini masih terlihat relatif sehat-sehat saja, walau pun kini sedang mengandung Kabupaten Donggala Utara dan atau Kabupaten Pantai Barat, termasuk menunggu kelahiran Kota Donggala.
Dilihat dari sisi usia, nama Donggala sejatinya sudah berusia ratusan tahun pada 2025, seumuran dengan kota pelabuhan tempo dulu, seperti Makassar (418 tahun), Jakarta (498), bahkan Surabaya (732), namun penulisan sejarah belum ada yang ditetapkan oleh Pemkab Donggala terkait cikal bakal tanggal kelahiran Donggala di masa lampau.
Donggala kini hanya disebut kabupaten tertua di Sulteng, berbeda dengan Kota Poso yang sudah memantapkan ulang tahunnya yang ke 130 pada 2025.
Walaupun Donggala sudah relatif berusia tua, namun pada saat ini memilki wajah baru, tidak saja dipimpin oleh bupati perempuan pertama, tapi juga bupati non muslim yang memimpin di daerah mayoritas pemilihnya 88,96 persen beragama Islam.
Pengalaman tanding di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Donggala, sudah tiga kali iikuti Bupati Vera Elena Laruni. Pertama Pilkada (2013) ia menang menjabat Wakil Bupati Donggala dari jalur perseorangan, sekaligus menandai dirinya sebagai wakil bupati perempuan pertama di Donggala.
Walaupun kalah sebagai bupati pada Pilkada 2018 berpasangan dengan Taufik M. Burhan (Vegata Jilid 1), namun pengalamannya, menjadikan dirinya sebagai bupati perempuan pertama yang menang di Pilkada 2024 yang masih berpasangan dengan Taufik M. Burhan (Vegata Jilid 2). Penyebutan istilah Vegata merupakan singkatan dari Vera gandeng Taufik.
Bahkan Bupati Vera Elena Laruni juga sukses sebagai Ketua Partai Perindo Donggala dengan keberhasilan pada Pemilu 2024, merebut 4 kursi di DPRD Kabupaten Donggala, sekaligus Wakil Ketua 1 DPRD Donggala yang dijabat Kelvin Soputra.
Kemenangan yang diraih Bupati Vera pada Pilkada Donggala 2024, tentu saja tidak terlepas dari peran Wakil Bupati Taufik M. Burhan yang juga sudah malang melintang di pertarungan politik lokal. Sejauh ini, Taufik M. Burhan sebagai spesialisasi wakil bupati pernah berpasangan dengan Abubakar Aljufri di Pilkada 2008 dan absen di Pilkada 2013, lalu kalah pada Pilkada 2018 (Vegata 1), kemudian menjadi anggota DPRD Donggala periode 2019-2024.
Pasangan Vegata ini, menampilkan wajah baru pemerintahan Donggala melalui visi: Kabupaten Donggala yang Sejahtera dan Berdaya Saing Melalui Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Lokal yang Berkelanjutan serta Peningkatan Konektivitas sebagai Penyangga Nusantara.
Saat pertama kali masuk di Kantor Bupati Donggala pada Selasa (4/3/2025) setelah pulang dari retreat di Magelang Jawa Tengah, Bupati Vera dan Wabup Taufik langsung menekankan empat hal penting di hadapan para kepala perangkat daerah.
Pertama, bupati tidak mau diwarisi pejabat yang koruptif. Kedua, melakukan efisensi anggaran. Ketiga, meningkatkan pelayanan publik pendidikan dan kesehatan. Keempat, meningkatkan kualitas pejabat. Ditambakannya lagi terkait korupsi, bahwa ia tidak mau ada pejabat yang bermain proyek APBD.
Sekira tujuh bulan menjabat kepala daerah, Bupati Vera disambut oleh berbagai bencana alam, terutama banjir yang tersebar di beberapa kecamatan, mulai dari Banawa, Banawa Tengah, Banawa Selatan, Tanantovea, hingga wilayah Sojol. Dengan sigap Bupati Vera turun langsung meninjau lokasi bencana dan mengambil langkah konkrit dalam mengatasinya.
Sebagai bupati non muslim, Vera juga telah mengalokasikan anggaran untuk 50 anak penghafal Al-Quran dari seluruh wilayah Kabupaten Donggala, dan melaksanakan kegiatan forum kerukunan antar umat beragama.
Jalannya pemerintahan masih panjang, sejumlah program dan rencana kerja yang konkrit akan terlaksana dalam APBD Perubahan 2025 yang masih dalam tahap pembahasan. Usulan perbaikan infrastruktur jalan akan segera direalisasikan, termasuk penataan wajah ibu kota Kabupaten Donggala yang berada di Kecamatan Banawa. Jadi tidak heran, jika Bupati Vera rajin kerja bakti setiap Jumat bersama masyarakat Donggala.
Beberapa prestasi menggembirakan dalam HUT ke-73 Kabupaten Donggala ini, juga menjadi bagian dari wajah baru Donggala, antara lain datang dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sulteng yang memberi opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Keuangan Pemkab Donggala tahun anggaran 2024. Karena sebelumnya LHP Keuangan masih berada di opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP).
Apa lagi yang baru?
Jika sebelumnya nuansa warna merah putih mendominasi bangunan atau pagar kantor Pemkab Donggala, kini sudah berganti menjadi warna biru putih. Sejumlah pejabat tidak tahu mengapa warna merah putih diganti dengan biru putih. Setahunya hanya mengikuti perintah dari Bupati Vera, yang kemungkinan terkait dengan dinamika politik. (WAHID AGUS)