PALU, MERCUSUAR – Sejumlah warga Kelurahan Kampung Lere mempertanyakan pembebasan lahan untuk pembangunan Jembatan IV Palu yang dinilai tidak transparan dan terkesan main kucing-kucingan. Hal itu disampaikan warga menanggapi pemberitaan di Harian Mercusuar edisi Jumat (8/1/2021) terkait pembebasan lahan pembangunan Jembatan IV tersebut.
Mulyadi, salah satu warga Kampung Lere membantah pernyataan pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng yang menyebutkan tersisa satu lahan yang belum diselesaikan pembebasannya. Padahal masih ada puluhan rumah dan lahan di Kampung Lere yang masuk dalam area pembangunan Jembatan IV yang masih menunggu kejelasan terkait persoalan ganti rugi pembebasan lahan tersebut.
Mulyadi dan sejumlah warga Kampung Lere meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Palu dan Pemprov Sulteng bersama seluruh warga Kampung Lere untuk mengadakan pertemukan terbuka untuk memperjelas persoalan ganti rugi pembebasan lahan. Karena sampai saat ini, menurut Mulyadi, hanya ada beberapa masyarakat yang didatangi untuk bertanda tangan surat perjanjian.
“Adapun surat perjanjian tersebut tidak dijelaskan juga terkait nominal ganti ruginya,” jelasnya.
Yang sangat disayangkan, ada beberapa warga yang tidak memiliki hak sah dalam lahan di Kampung Lere tersebut malah ikut bertanda tangan surat perjanjian ganti rugi yang dinilai menimbulkan kerugian kepada pemilik sah lahan di sekitar Kampung Lere.
“Makanya kita warga di sini undang semua dinas terkait baik kota maupun provinsi untuk rapat terbuka di pinggir pantai, supaya semua jelas. Jangankan ganti rugi, kami pemilik lahan yang sah di Kampung Lere ini belum dapat huntap, makanya harus jelas ganti ruginya ini seperti apa, apakah dalam bentuk uang atau huntap,” jelasnya lagi.
Mulyadi juga menjelaskan, sempat ada beberapa kali pertemuan di Kantor Kelurahan namun tidak ada hasil dan kejelasan dalam pertemuan tersebut. Pertemuan juga pernah diadakan di kediaman Kadis PU Kota Palu, Iskandar, namun hanya diundang beberapa orang saja yang hadir dalam pertemuan tersebut.
“Makanya kami mohon untuk diadakan pertemuan terbuka dan melibatkan semua warga Kampung Lere untuk perjelas persoalan ganti rugi lahan pembangunan Jembatan IV ini,” jelasnya.RES