PALU, MERCUSUAR – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng melansir inflasi Kota Palu mencapai 2,27 persen atau tertinggi di Indonesia. Tingginya inflasi ini dikarenakan bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi yang terjadi di Kota Palu pada 28 September 2018.
Kepala BPS Sulteng, Faizal Anwar mengungkapkan dari 82 kota pantauan IHK nasional, sebanyak 66 kota mengalami inflasi dan 16 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Palu sebesar 2,27 persen dan inflasi terendah di Kota Cilegon sebesar 0,01 persen. Kota Palu menempati urutan pertama inflasi tertinggi di Kawasan Sulampua dan nasional.
Beberapa komoditas utama yang memiliki andil terhadap inflasi antara lain nasi dengan lauk (0,49 persen), angkutan udara (0,41 persen), ikan bandeng/bolu (0,17 persen), sop (0,11 persen), ikan selar (0,11 persen), semen (0,10 persen), ikan cakalang (0,09 persen), beras (0,07 persen), tempe (0,07 persen) dan ikan bakar (0,05 persen). HAI