PALU, MERCUSUAR – Asosiasi Pengusaha Ponsel Sulteng (APPS) mengakui penjualan ponsel mengalami penurunan karena menurunnya daya beli masyarakat dan beredarnya produk ponsel illegal yang ditawarkan dengan harga dibawah pasar.
Ketua APPS Sulteng, Asnawi saat dihubungi di tokonya yang terletak di Jalan Kimaja, Rabu (30/10/2019) mengatakan untuk mengatasi ini pihaknya mengadakan promo dengan penawaran menarik bagi masyarakat. Selain itu untuk menekan peredaran ponsel illegal atau black market, pihaknya mendukung kebijakan pemerintah yang akan melakukan razia terhadap produk ponsel illegal.
“Kebijakan IMEI yang diberlakukan pemerintah sangat mendukung dalam menekan produk ponsel illegal, selama ini ponsel illegal didominasi produk ponsel high end karena banyak peminatnya tetapi tidak diberangi garansi resmi,” katanya
Menurut Asnawi, APPS yang beranggotakan 150 pedagang ponsel dibentuk dua tahun lalu dan secara resmi melakukan musyarawah anggota, Minggu (27/10/2019). Keberadaan asosiasi pedagang ponsel ini pertama didirikan di Indonesia dan terbentuknya APPS ini karena adanya kesamaan pemahaman dan meninggalkan ego dalam persaingan usaha perdagangan ponsel.
“Asosiasi ini baru terbentuk pertama di Indonesia karena mempunyai tujuan yang sama untuk berkumpul dalam suatu organisasi, tetapi kami tetap bersaing dalam usaha perdagangan karena bertujuan mencari profit,” ujarnya. HAI