Bank Indonesia Dorong Kerjasama Perdagangan Antar Daerah

petaniii

PALU, MERCUSUAR – Dalam rangka mendorong kerjasama perdagangan antar daerah sebagai upaya strategis dalam pengendalian inflasi daerah, perluasan akses pasar dan penguatan ketahanan pangan strategis, Bank Indonesia menginisiasi penyelenggaraan kegiatan Kerjasama Perdagangan Antar Daerah melalui penandatanganan Nota Kesepahaman antara kelompok tani Karya Bersama di Desa Sausu Torono di Kab. Parigi Moutong dan Sdr. Haji Sangkala di Kota Samarinda, yang diselenggarakan secara virtual pada hari Kamis, 16 Juli 2020. Kelompok tani Karya Bersama merupakan salah satu kelompok tani binaan KPw Bank Indonesia Sulawesi Tengah yang bergerak dalam bidang peternakan sapi potong. Kelompok tani ini memiliki potensi yang sangat besar dilihat dari kualitas ternak yang dihasilkan dan manajemen lembaga dari kelompok tani tersebut. Adapun kerjasama ini dilakukan secara Bussiness to Bussiness (B2B) dengan kelompok tani Karya Bersama yang berperan sebagai pemasok sapi potong kepada Sdr. Haji Sangkala salah satu pengusaha ternak di Kota Samarinda.

Penandatanganan nota kesepahaman dihadiri oleh Pemda Kab. Parigi Moutong yang dalam hal ini diwakili oleh Wakil Bupati Parigi Moutong (Bpk. Badrun Nggai, SE) dan Pemkot Samarinda yang di hadiri oleh Walikota Samarinda (Bpk. H. Syaharie Ja’ang, SH, M.Si) berserta para kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan kepala Dinas Peternakan masing-masing daerah dan turut serta Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur (Bpk. Tutuk Cahyono).

Bpk. M. Abdul Majid Ikram selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov. Sulawesi Tengah dalam sambutannya menyampaian bahwa pelaksanaan kerjasama perdagangan antar daerah ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan Bank Indonesia dalam upaya pengendalian inflasi serta pengembangan potensi di daerah secara berkesinambungan. Pengembangan potensi daerah salah satunya dilakukan Bank Indonesia melalui pembinaan kelompok klaster ketahanan pangan “Karya Bersama”Kabupaten Parigi Moutong yang hari ini berhasil kami inisiasi untuk dapat memasarkan produknya (sapi potong) secara lebih luas ke Samarinda Provinsi Kalimantan Timur.

Hal ini senada dengan pesan yang disampaikan oleh Bapak Tutuk Cahyono selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur. Dalam kesempatan tersebut beliau menyampaikan apresiasi yang begitu besar terhadap pelaksanaan kerjasama perdangangan antar daerah ini. Beliau juga berharap agar kerjasama ini dapat berkembang ke komoditas potensial lainnya dan ke tingkatan yang lebih tinggi (Government to Government).

Pada acara penandatangan Nota Kesepahaman tersebut, Bpk. Badrun Nggai, SE (Wakil Bupati Parigi Moutong) mengungkapkan bahwa Kabupaten Parigi Moutong memiliki potensi daerah yang sangat baik antara lain pada sektor pertanian, peternakan dan perikanan. Pemerintah daerah Kabupaten Parigi Moutong menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia Sulawesi Tengah atas program pengembangan kelompok tani yang telah dilakukan di Kabupaten Parigi Moutong, selain kelompok tani Karya Bersama komoditas Sapi di Kec. Sausu Torono, Bank Indonesia juga telah memberikan bantuan dan pendampingan pengembangan pada kelompok tani Dewi Kunti dan Mertasari Barat dengan komoditas Padi Hazton di Kec. Balinggi dan kelompok tani Sejahtera dan Karya Bersama komoditas Kakao di Kec. Kasimbar.

Pada kesempatan tersebut, hadir pula Walikota Samarinda beserta kepala dinas terkait menyambut baik kerjasama yang dilakukan, Walikota Samarinda menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Samarinda membutuhkan dukungan penguatan ketahanan pangan strategis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terlebihwilayah Kalimantan Timur direncanakan akan menjadi lokasi calon ibukota Negara baru yang akan menambah jumlah penduduk dan akan meningkatnya kebutuhan pangan masyarakat.

 

 

Melalui kerjasama ini, manfaat akan dirasakan oleh kedua belah pihak, baik daerah tujuan barang maupun daerah pemasok barang. Dengan adanya jaminan ketersediaan barang dari daerah pemasok tertentu, maka kestabilan harga di tingkat konsumen akan relatifterjaga. Demikian pula bagi daerah pemasok, dengan adanya kepastian permintaan, maka diharapkan kesejahteraan petani dapat terus meningkat dan harga yang wajar pada tingkat petani juga dapat dijaga. RES/*

Pos terkait