PALU, MERCUSUAR – Bank Mandiri Area Palu saat ini memiliki fokus untuk peningkatan transaksi non tunai (cashless) dan layanan transaksi branchless banking atau keagenan di wilayah Sulawesi Tengah.
Hal ini sejalan dengan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dan program Layanan Keuangan Digital (LKD) yang telah dicanangkan BI serta program Layanan Laku Pandai yang dimiliki oleh OJK dengan tujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
Area Head Bank Mandiri Area Palu, Zuhri saat jumpa pers bersama jurnalis disalah satu kafe di Palu, Jumat (21/2/2020) menjelaskan Bank Mandiri telah memiliki banyak produk, layanan, dan program – program yang dirancang khusus untuk mendorong masyarakat bertransaksi secara non tunai dengan didukung peningkatan titik-titik transaksi nasabah melalui agen-agen mandiri. Oleh karena itu, pada tahun ini, Bank Mandiri Area Palu berupaya untuk meningkatkan penetrasi produk dan layanan yang memiliki orientasi Cashless dan Branchless antara lain melalui :
Agen Mandiri adalah pihak yang berkerjasama dengan Bank Mandiri dalam menyediakan layanan perbankan dan layanan keuangan lainnya kepada masyarakat (Layanan Laku Pandai dan Layanan Keuangan Digital). Agen Mandiri dapat melayani pembukaan rekening, setoran tunai dan tarik tunai rekening, pembelian dan pembayaran pulsa, listrik, tagihan, dll.
Agen Mandiri di Sulawesi Tengah sudah ada 433 Agen hingga 31 Januari 2020. Total transaksi agen sudah mencapai lebih dari 24 ribu transaksi dengan sales volume mencapai lebih dari Rp23 milyar rupiah. Dari 433 Agen tersebut, Bank Mandiri Area Palu telah dapat membuka lebih dari 8 ribu rekening tabungan baru dengan total saldo lebih dari Rp36 milyar di akhir Januari 2020.
Untuk mendorong pertumbuhan Agen Mandiri, para agen mandiri yang memenuhi syarat dapat juga mengajukan fasilitas KUR untuk peningkatan modal usaha. Kabar positif untuk pelaku UMKM di Pasigala, Bank Mandiri juga akan segera kembali menyalurkan fasilitas KUR di wilayah Pasigala. HAI