PALU, MERCUSUAR – Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Negara Provinsi Sulteng, Irfan dan Kepala OJK Provinsi Sulteng, Gamal Abdul Kahar mendukung agar Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulteng atau Bank Sulteng menjadi salah satu BPD yang mendapatkan alokasi penempatan dana dari APBN untuk pemulihan dampak ekonomi Covid.
Hal itu disampaikan keduannya saat seminar virtual yang diadakan KantorPerwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulteng, Selasa (11/8/2020).
Kakanwil DJPN Provinsi Sulteng, Irfan menyebutkan dana Rp60 triliun dari APBN yang akan ditempatkan di BPD bertujuan untuk memulihkan perekonomian di daerah sehingga roda bisnis bisa bergerak maju dengan pemberian stimulus dari pemerintah melalui penyaluran di BPD.
Kepala OJK Provinsi Sulteng, Gamal Abdul Kahar sependapat dengan hal itu dan ia meyakini kinerja BPD Sulteng akan semakin kuat dengan penempatan dana pemerintah yang digulirkan dalam bentuk kredit kepada kalangan UMKM.
Gamal mengakui, porsi penyaluran kredit BPD Sulteng masih didominasi kredit konsumtif tetapi hal itu tidak juga negative karena kredit konsumtif turut mendongkrak perekonomian masyarakat dengan terjadinya transaksi penjualan diberbagai bidang usaha.
Hingga Juni 2020, aset Bank Sulteng sebesar Rp7,6 triliun, penghimpunan produk tabungan, deposito, dan giro (DPK) mencapai Rp5,6 triliun penyaluran kredit mencapai Rp4,2 triliun. Jenis kredit terbagi dalam kelompok, kredit konsumtif mencapai Rp3,6 triliun, kredit modal kerja Rp253 miliar dan kredit investasi Rp101 miliar. HAI