PALU, MERCUSUAR – Pihak Bank Sulteng berkomitmen untuk membantu pemulihan pascabencana di daerah Kota Palu, Sigi, Donggala, dan Parigi dengan memberikan fasilitas kredit untuk modal kerja bagi UMKM yang terdampak bencana dan bagi pelaku jasa konstruksi yang mengerjakan huntara.
Dirut Bank Sulteng, Rahmat A Haris saat ditemui beberapa waktu lalu mengungkapkan Bank Sulteng sebagai bank milik daerah berkepentingan dalam pemulihan ekonomi pascabencana karena dengan pulihnya ekonomi akan menggerakkan roda perekonomian daerah yang terdampak bencana.
Ditemui terpisah, Kepala Balai Prasarana Perumahan Sulawesi Tengah Ferdi Kana Lo mengemukakan huntara yang dikerjakan kontraktor lokal itu jumlahnya sekitar 100 unit dengan nilai proyek antara Rp400 juta sampai Rp450 juta tiap unit. Setiap unit huntara terdiri atas 12 bilik yang dilengkapi sarana MCK, air bersih dan listrik.
“Karena keterlambatan pembayaran, kontraktor itu kesulitan cash-flow untuk menyelesaikan pekerjaannya, namun huntara lainnya tidak ada masalah sebab pendanaannya ditangani langsung oleh BUMN karya-karya tersebut,” ujarnya.
Untuk membantu mengataasi kesulitan kontraktor, Ferdi telah berkoordinasi dengan Bank Sulteng untuk membantu kontraktor lokal menndapatkan pinjaman dengan jaminan huntara-huntara yang mereka telah dan sedang kerjakan.
“Saya sendiri pasang badan untuk menjamin para kontraktor ini di Bank Sulteng agar mendapatkan pinjaman, sehingga masalah huntara bisa segera dituntaskan,” ujarnya.
Ia mengaku tidak bisa memastikan kapan dana pembangunan huntara dari BNPB bisa cair karena prosesnya masih agak panjang. Untuk mencairkan dana dari BNPB itu, BPKP harus melakukan audit dulu terhadap semua huntara yang sudah dibangun. HAI