Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Sulteng, Gamal Abdul Kahar (kiri) bersama Dirut Bank Sulteng, Rahmat A Haris sesuai penguntingan pita peluncuran produk kredit melawan rentenir (melati) milik Bank Sulteng di Hotel Santika, Kamis (5/11/2020). Foto: Khairudin/MS
PALU, MERCUSUAR – Untuk mendorong perkembangan ekonomi produktif di tengah masyarakat, Bank Sulteng menghadirkan produk kredit melawan rentenir (melati) di Hotel Santika Palu, Kamis (5/11/2020).
Produk kredit melati telah dikucurkan untuk pembiayaan kacang tanah di Kabupaten Sigi, pembiayaan ternak sapi di Kabupaten Buol, dan pembiayaan usaha tani –padi sawah di Kabupaten Banggai. Direncanakan akan dilakukan pembiayaan untuk pengembangan udang vaname dengan mitra dari Hipmi Sulteng.
Dirut Bank Sulteng, Rahmat A Haris mengatakan keunggulan kredit melati adalah suku bunga yang ditawarkan lebih rendah hanya 4,5 persen per tahun dengan jangka waktu pengembalian 6 bulan. Plafon pinjaman maksimal Rp50 juta dengan jaminan surat kepemilikan tanah, BPKB dan produk ini mendapat perlindungan asuransi jika terjadi gagal bayar dari debitur.
“Kami ingin mendorong perkembangan ekonomi Sulteng yang tetap positif ditengah pandemi covid, sehingga bisa menggerakkan ekonomi daerah agar semakin maju,” ujarnya. HAI
