Bank Sulteng Market Leader di Sulteng

foto dirut bpd

PALU, MERCUSUAR – Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bank Sulteng menargetkan dalam jangka waktu lima tahun ke depan akan menjadi pemimpin pasar industri perbankan di Sulteng. Untuk mencapai target tersebut telah dibuat berbagai tahapan yang terbagi dalam tiga fase.

Fase pertama dimulai sejak 2017 hingga 2019 yang fokus pada permodalan yang kuat dengan penambahan modal inti dari pemegang saham sehingga bisa masuk dari kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 2 dengan modal inti diatas Rp1 triliun. Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan membangun gedung pelatihan (workshop) dan mengadakan pelatihan diberbagai divisi untuk meningkatkan kemampuan pegawai Bank Sulteng sehingga bisa sejajar dengan bank umum lainnya. Peningkatan SDM dibarengi dengan perubahan budaya kerja yang profesional dengan mengedepankan asas kedisplinan dalam bekerja dengan mengacu pencapaian target yang ditetapkan direksi dan pemegang saham.

Fase kedua direncanakan mulai 2020 hingga 2023, dalam fase ini manajemen Bank Sulteng fokus dalam meningkatkan skala dan kinerja bisnis sehingga bisa menempati posisi ketiga dalam total aset perbankan di Sulteng. Hal itu dibarengi dengan pemantapan buaya perusahaan (corporate culture) one BPD.

Fase ketiga adalah direncanakan mulai 2024 dengan pencapaian sebagau pemimpin pasar (market leader) dan menjadi pendukung perekonomian daerah. Kinerja Bank Sulteng hingga Mei 2019 cukup baik dengan nilai aset sebesar Rp6,180,196 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp4,317,074 triliun dan penyaluran kredit Rp3,620,996 triliun. Komposisi pemegang saham pengendali Bank Sulteng mayoritas masih dimiliki Pemerintah Provinsi Sulteng sebesar 34,84 persen dan PT. Mega Corpora sebesar 24,90 persen. HAI

Pos terkait