PALU, MERCUSUAR – Beras sering kali menjadi bahan dalam gejolak politik yang ada, tapi tidak dengan Sulawesi Tengah (Sulteng). Asisten Administrasi Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Sulteng, Bunga Elim Somba, mengatakan Pemprov memastikan isu beras di Sulteng tidak akan menjadi komoditas atau dagangan di tahun politik 2019.
Bunga Elim Somba menjelaskan, politikus biasanya menyoroti hal-hal terkait beras di tahun Pilpres dan Pileg, seperti ketersediaan stok dan harga beras yang tinggi.
“Bicara mengenai beras hanya dua saja yang menjadi persoalan, yang pertama tentang stok atau pasokan, yang kedua mengenai harga, yang inilah yang coba kami kendalikan melalui Perum Bulog Divre Sulteng, agar tidak dikaitkan dengan isu politik di tahun politik saat ini,” ujarnya.
Elim menjelaskan, Perum Bulog Sulteng merupakan lembaga pemerintah yang sudah ditunjuk untuk menjamin pasokan dan stabilitas harga beras. Bulog agar dipercaya mampu menjalankan perannya, mengingat saat ini Bulog masih memiliki stok yang cukup banyak dan rutin melakukan Operasi Pasar (OP) agar stok dan harga beras terus terjaga.
“Hanya saja sesuai dengan tupoksinya (tugas pokok dan fugsinya), Bulog banyak bermain pada beras medium, sedangkan yang sering diributkan pada isu politik adalah beras premium. Tapi berdasarkan laporan Satgas Pangan kita, beras premium di swayalan-swalayan itu hampir setara degan beras medium Bulog,” jelasnya.
Namun menurutnya, untuk pasokan beras premium, Bulog tetap akan fokus ke beberapa pasar yang kebutuhan stok beras harian bisa mencapai 1 sampai 2 ton. Masyarakat juga bisa melihat langsung kualitas beras Bulog yang sampai saat ini berkualitas cukup bagus untuk dikonsumsi dengan harga ecer ke pedagang hanya Rp8.100/kilogram sampai Rp8.300/kilogram.
“Bahkan stok Bulog saat ini masih terjaga hingga lima bulan ke depan dan sudah beberapa daerah di Sulteng yang sedang panen, otomatis stok akan kembali bertambah. Kita juga berharap pedagang tidak menjual harga ecer ke masyarakat di atas Rp9.000/perkilogram,” jelasnya.RES