PALU, MERCUSUAR – Menjawab keresahan masyarakat akan penyaluran Solar Subsidi yang tidak tepat sasaran, Pertamina Patra Niaga mulai menjalankan penerapan transaksi BBM berbasis sistem digital. Sistem tersebut akan menyeleksi siapa yang berhak dan tidak berhak mendapatkan BBM bersubsidi. Diharapkan dengan sistem ini distribusi BBM bersubsidi lebih tepat sasaran.
Program yang dilaksanakan berdasarkan SK BPH Migas No.4/2020 perihal ketentuan kendaraan yang boleh mengisi solar subsidi ini, telah dilaksanakan di sebagian besar kota/kabupaten di Indonesia dengan pelaksanaan secara bertahap terintegrasi.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan bahwa belajar dari success story hilangnya antrian kendaraan yang akan mengisi solar di Palu, pihaknya telah mengantongi izin Pemprov dan Muspida lainnya untuk diperluas se-Sulteng,Minggu (19/2/2023).
“Mulai Selasa tanggal 21 Februari 2023 transaksi Solar JBT di seluruh SPBU se-Sulawesi Tengah wajib menggunakan QR Code yang diperoleh melalui subsiditepat.mypertamina.id. Apabila tidak memiliki QR Code tetap akan dilayani dengan volume maksimal hanya 20 liter per kendaraan per hari. Dan secara berkala akan tidak dilayani lagi apabila tidak memiliki QR Code”, ujarnya
Untuk itu, Pertamina menghimbau kepada seluruh masyarakat Sulawesi Tengah bagi yang belum memiliki QR Code agar segera mendaftarkan kendaraannya melalui 3 cara Daftar dari mana saja dan kapan saja melalui web subsiditepat.mypertamina.id. Bagi yang literasi digitalnya belum cukup atau ingin berkonsultasi, tinggal datangi SPBU terdekat seluruh petugas SPBU siap melayani membantu proses registrasi. Bagi yang memiliki aplikasi mypertamina bisa mendaftar melalui aplikasi tersebut
“Kami mengharapkan dukungan seluruh stakeholder dan masyarakat agar subsidi BBM bisa tepat sasaran. Dan belajar dr success story di Palu bahwa antrian solar berkurang drastis, ketersediaan stok terjamin dan transaksi menjadi lebih cepat,” imbuhnya. ABS