PALU, MERCUSUAR – Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Sulteng menboyong sejumlah wartawan mengikuti capacity bulding di Kabupaten Poso pada Minggu (11/12/2022) di Siuri Hotel and Resort Poso.
Sejumlah wartawan yang berasal dari Kota Palu tersebut berasal dari sejumlah media yang menjadi mitra BI Sulteng. Wartawan Harian Mercusuar menjadi salah satu peserta capacity bulding tersebut.
Dalam kegiatan tersebut, Kepala BI Sulteng, Dwiyanto Cahyo Sumirat menyempatkan diri untuk menjaparkan perkembangan perekonomian Sulteng yang tahun ini berapa diposisi ke dua secara nasional.
Anto, sapaan akrabnya menjelaskan, ekonomi Sulteng tumbuh 19,13% (yoy), berada jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh pada level 5,72% (yoy) dan secara nasional hanya berada di bawah Maluku Utara yang tercatat tumbuh 24,85% (yoy).
“Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut, Sulteng menjadi provinsi dengan perekonomian terbesar kedua di Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) dengan share sebesar 17,56%, hanya berada di bawah Sulawesi Selatan,” jelasnya.
Sejak tahun 2017, share sulteng terhadap ekonomi Sulampua terus mengalami peningkatan, mengindikasikan bahwa kapasitas ekonomi Sulteng tumbuh lebih tinggi dibanding provinsi lainnya.
Anto juga menjelaskan, tingginy tingkat ekspor yang menjadi sektor penopang pertumbuhan ekonomi di Sulteng didominasi oleh produk olahan nikel dan besi baja. Sebesar 89,48% dari nilai ekspor Sulteng merupakan produk olahan nikel dan besi baja.
Data BPS menunjukkan bahwa andil ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi pada triwulan III tercatat sebesar 43% dengan net ekspor (ekspor dikurangi impor) mencapai 13%, artinya 13% dari 19,13% pertumbuhan ekonomi berasal dari net ekspor.
Ekspor besi baja yang tinggi tersebut sejalan dengan terus meningkatnya kapasitas produksi hasil olahan nikel di Sulawesi Tengah, khususnya di daerah Morowali dan Morowali Utara dengan total perusahaan yang aktif beroperasi sebanyak 38 di Morowali dan 1 di Morowali Utara.
“Total realisasi investasi di industri pengolahan per triwulan II tahun 2022 di Morowali dan Morowali Utara mencapai 144T dan 22,24T untuk masing-masing wilayah. Realisasi investasi tersebut masih berpeluang untuk meningkat seiring dengan adanya lini produksi tambahan yang masih dibangun hingga saat ini dan prospek investasi ke depan yang masih sangat besar,” jelasnya lagi.
Selain mengikuti capacity bulding, sejumlah wartawan yang menjadi peserta juga diajak untuk berkunjung ke sejumlah wisata di Kota Tentena, Poso. Diantaranya Air Terjun Saluopa dan Wisata Pinus Tentena. RES