BI : KEK Palu Belum Berkembang

BESUSU BARAT, MERCUSUAR – Pertumbuhan ekonomi Sulteng sepanjang 2017 mencapai 7,14 persen dan pada triwulan pertama 2018 mencapai 6,6 persen atau melebihi pertumbuhan ekonomi nasional yang berkisar pada 5,3 persen. Namun, pertumbuhan ekonomi tidak merata sebab hanya dinikmati beberapa daerah saja dan didominasi sumber daya alam seperti nikel dan gas.

“Pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini dibarengi dengan kesejahteraan masyarakat dan jumlah masyarakat miskin 14 persen dari total jumlah masyarakat Sulteng. Pertumbuhan ekonomi Sulteng berada di wilayah poros timur, Banggai dan Morowali, diharapkan di wilayah barat adalah Kota Palu melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tapi masih belum berkembang,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulteng, Miyono di Palu, Kamis (19/7/2018).

Pertumbuhan ekonomi yang hanya bertumpu pada nikel dan gas diharapkan diimbangi dengan pengembangan sektor pertanian dan kemaritiman yang menjadi tumpuan masyarakat Sulteng saat ini. Dan diharapkan kedua sektor ini turut didukung lembaga keuangan melalu kredit pertanian dan kemaritiman.

“Jumlah bank yang beroperasi saat ini mencapai 32 kantor bank dengan pertumbuhan dana pihak ketiga sembilan persen dan kredit macet sekira dua persen lebih,” ujarnya. HAI

Pos terkait