PALU, MERCUSUAR – Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Sulteng terus mendorong perbankan untuk meningkatkan porsi kredit terutama pada penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) terutama pada saat. Hal itu disampaikan pleh Kepala KPwBI Sulteng, Abdul Majid Ikram saat diskusi dengan sejumlah wartawan di kegiatan Capacity Building di Pulau Sombori Kabupaten Morowali, Sabtu (11/12/2021).
Majid menjelaskan, bahwa mendorong perbankan agar memperbesar porsi kredit UMKM menjadi salah satu solusi yang dapat dengan cepat berimplikasi pada pemulihan ekonomi.
Perputaran bisnis UMKM relatif bisa dengan cepat menaikkan produksi dan langsung bersentuhan dengan penyerapan tenaga kerja. Apalagi dengan kondisi keuangan Indonesia yang mengalami kredit crunch.
“Makanya kita mendorong perbankan untuk penyalurkan kredit di sektor UMKM menimal 20 persen,” ujarnya.
Selain itu, BI juga terus mendorong pelaku UMKM khususnya di Sulteng untuk terus berinovasi dalam dunia digital dan masuk pasar marketplace. BI juga mendorong UMKM sebagai kekuatan baru untuk ekonomi digital, UMKM diharapkan meningkatkan persaingan global UMKM dengankreatif dan memahami selera pasar dan mengembangkan metode pemasaran.
“Selera pasar yang dimaksud adalah melakukan pemasaran digital. Ini sebagai tindak lanjut untuk mendorong produk UMKM ke pasar digital untuk merambah pasar luar negeri,” jelasnya.
Untuk itu, BI Sulteng meminta perbankan perlu terus mendorong penyaluran kredit UMKM untuk investasi dan sektor produktif, yang berpotensi lebih mendorong pergerakan perekonomian.RES